JAKARTA – Ketua Pengurus Besar Aljam`iyatul Washliyah (PB Al Washliyah), H.Mun`im Ritonga, secara resmi membuka rapat kerja nasional (Rakernas) Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Al Washliyah (PP Isarah), di Hotel Bunga-Bunga, Jalan Antara Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2013) sore.
Peserta rakernas Isarah diikuti dari berbagai wilayah di Indonesia. Sejumlah narasumber akan tampil memberikan arahan, antara lain Ketua Umum DPP Hanura, Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Mantan Ketua Umum PB Al Washliyah, H.Aziddin, Staf Ahli Menpora dan
Ketua PPI Australia.
Mun`im Ritonga, mengemukakan Isarah merupakan aset Al Washliyah, karena organisasi bagian ini seharusnya menjadi tim pemikir (tim tank) organisasi Al Washliyah. Untuk itu, ke depan Isarah harus mampu memberikan kontribusi pemikiran untuk perkembangan organisasi. “Seharusnya Isarah adalah tim tank Washliyah,” tegas Mun`im, yang sehari-harinya bertugas di Kedutaan Oman, Timur Tengah.
Menurut Mun`im, Al Washliyah adalah organisasi besar. Terbukti sekarang ini sudah berusia 83 tahun dan tetap bertahan, padahal anggaran dananya tidak jelas. Akan tetapi berkat doa, niat dan upaya ikhlas oleh pengurus dan seluruh anggotanya, Al Washliyah terus berkibar dari dahulu hingga sekarang. Struktur organisasinya sampai ke tingkat pedesaan/kelurahan. “PB dan Pimpinan Pusat memiliki struktur oragnisasi hingga ke tingkat ranting,” jelas Mun`im.
Pada bagian lain, Ketua PB Al Washliyah Bidang Luar Negeri ini, mengingatkan bahwa program utama Al Washliyah jangan sampai hilang, yakni bidang pendidikan, dakwah dan sosial, tapi yang menonjol adalah masalah politik, sementara program utama dan andalannya terabaikan. “Jangan sampai yang menonjol masalah politik, sementara kegiatan utamanya, pendidikan, dakwah dan sosial hilang.”
Sebelumnya, Dewan Penasehat dan Pertimbangan Isarah, H.Mulkan Nasution, mengingatkan kader dan pengurus Isarah untuk terus membangun jati diri dan bangsa Indonesia. Isarah harus lebih peka terhadap perkembangan bangsa dan negara.
Isarah, menurut Mulkan, tidak hanya sekadar tim pemikir Washliyah, tapi harus lebih jauh dari itu. Sebab aksi nyatanya diharapkan oleh semua pihak. Ia juga mengingatkan PB Al Washliyah untuk memperhatikan perkembangan organisasi bagian, termasuk Isarah. “Isarah harus lebih dari tim pemikir Washliyah.”
Ahmad Yani, Ketua Umum PP Isarah, melaporkan bahwa kegiatan rakernas itu berlangsung tiga hari, diikuti seluruh pimpinan wilayah dan daerah. Dijelaskannya, perkembangan Isarah, beberapa tahun belakangan ini sangat baik, terbukti respon sarjana dari berbagai perguruan tinggi Washliyah maupun dari perguruan tinggi negeri atau swasta lainnya cukup baik. “Yang jadi pengurus Isarah bukan hanya lulusan perguruan tinggi washliyah saja, tapi ada dari perguruan tinggi lain, tapi mereka pernah sekolah di Washliyah.”
(esbeem)