BANDA ACEH – Hingga hari ketiga pascagempa 5,6 Skala Richter yang mengguncang Aceh, para korban gempa di Desa Neubok Badeuk, Kecamatan Tangse, mengaku belum mendapatkan bantuan dalam bentuk apapun dari pemerintah.
Akibatnya warga harus berusaha sendiri untuk mendapatkan bantuan. Anak-anak Desa Neubok Badeuk misalnya, meminta sumbangan dari para pengguna jalan yang melintasi desa mereka.
“Kami belum mendapat bantuan apapun dari pemerintah. Saat ini kami sangat membutuhkan bantuan tenda, karena sudah dua malam kami tidur di luar rumah, di tenda yang kami dirikan apa adanya. Kalau hujan masuk air, kan kasihan ada anak kami yang masih bayi. Kami belum berani masuk ke rumah karena masih ada gempa susulan hingga sekarang ” kata Feri Efendi, seorang korban gempa, kepada awak media.
Feri menambahkan, mereka juga sangat membutuhkan bantuan kebutuhan sehari hari, seperti makanan, pakaian, dan kebutuhan lainnya. “Sekarang persedian logistik makanan kami juga sudah habis, ya terpaksa makan apa adanyalah” jelasnya.
Menurut warga, bantuan sudah berada di kota kecamatan sejak sehari setelah gempa. Namun hingga kini bantuan itu belum disalurkan ke korban gempa. “Saya dengar di kantor camat banyak tumpukan bantuan, tapi kami tidak tau kapan di bagi,” lanjut Feri.
Sebagaimana dikabarkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie merilis jumlah kerusakan sementara bangunan yang ada di Kecamatan Tangse mencapai 170 unit akibat gempa. Bangunan rusak terdiri dari 164 rumah, 2 rumah ibadah, dan 4 bangunan sekolah.
“Sekarang kami masih rapat koordinasi dengan Bupati untuk penanggulangan masa panik warga korban gempa. Sementara itu, warga ada yang berteduh di rumah saudara mereka, ada juga yang berdiam sementara di masjid yang ada,” ungkap Apriadi, Kepala BPBD Kabupaten Pidie, belum lama ini.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga merilis informasi bahwa seorang warga bernama Abubakar Rasyid (90), warga Dusun Alue Landing, Kecamatan Mane, meninggal dunia akibat serangan jantung pasca-guncangan gempa, Selasa siang.
Selain itu, terdapat dua korban luka parah, masing-masing adalah Naziatul Hikmah (16) yang mengalami patah kaki, dan Azirmi (45) yang mengalami luka di bagian kepala. Keduanya merupakan warga Desa Neubok Badeuk, Kecamatan Tangse. Mereka sudah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Sigli.
(waspada/esbeem)