RINI Fitriana mengaku jika ia dan anaknya yang bernama Jansen dipaksa untuk memeluk Kristen oleh AIK, yang tidak lain adalah suaminya.
Rini, warga Cirebon, Jawa Barat merupakan korban upaya pemurtadan yang dilakukan Yung alias Ayung melalui proses pernikahan.
“Saya iri melihat teman-teman saya ke gereja bareng bersama anak istrinya,” kata Rini meniru perkataan Ayung suatu ketika kepada dirinya.
Anaknya Jansen pun tidak luput untuk diajak Ayung memeluk agama non Muslim. Ayung, jelas Rini, marah besar ketika dia mengajarkan Jansen mengucapkan salam maupun doa-doa Islam.
“Saat Jansen dipakaikan baju koko, sarung, dan kopiah pun, Ayung marah-marah,” kata perempuan berjilbab ini berkisah.
Tak hanya itu, mertua Rini juga menginginkan Jansen tidak diajarkan agama Islam.
“Bahkan ibu mertua saya sempat mendaftarkan Jansen ke sekolah Kristen,” imbuhnya.
Awal pernikahan, kata Rini, Ayung berlaku baik kepada dirinya. Bahkan Ayung memenuhi persyaratan dari ayahnya Rini agar masuk Islam sebelum menikahi anaknya.
“Saya memiliki prasangka baik terhadap Ayung saat itu. Saya berharap saat itu Ayung berubah menjadi seorang Muslim yang taat. Tetapi anggapan saya salah,” kata Rini.
Selang beberapa bulan menikah, Ayung pindah agama lagi (murtad). Ayung kerap menebar ancaman agar Rini bisa mengikuti agama yang dipeluk Ayung, yakni Kristen.
Inilah yang membuat pertentangan dalam kehidupan rumah tangga Rini dan Ayung semakin kuat. Rini dan Ayung pisah ranjang selama tiga bulan.
Kata Rini, Ayung sempat membujuk dirinya untuk rujuk.
“Ayung bilang, saya boleh mengajarkan Jansen agama Islam. Tetapi Ayung tidak mau memeluk Islam. ‘Jangan paksa-paksa saya memeluk agama kamu,’ begitu kata Ayung,” jelas Rini.
Mendengar syarat ini, ayah Rini, Yoyo Halim Mulyana tidak merestu rencana rujuk antara Rini dan Ayung.
“Bapak takut dosa jika menikahkan kalian, jika kami berjalan sendiri-sendiri,” kata Rini meniru pesan sang ayah.
Penolakan Yoyo ini membuat murka Ayung. Ayung gelap mata. Pada 23 Mei 2013, Ayung menyempatkan diri berkunjung ke rumah Rini yang saat itu memang sedang ada orangtuanya Rini.
“Ayung menyiram bensin ke tubuh bapak saya dan menyulutkan api. Ayung terus mengejar bapak tanpa ampun,” kata Rini dengan mata berkaca-kaca.
Akibat perbuatan Ayung, ayah Rini mengalami luka bakar hampir di sekujur tubuhnya. Ia menghembuskan nafas terakhir setelah sempat dirawat selama sepekan di rumah sakit.
“Saya berharap Ayung dihukum seadil-adilnya. Saya ingin Ayung dihukum mati. Dia yang membuat ayah saya mati dalam kondisi sehat wal afiat,” kata Rini ketika diwawancarai hidayatullah.com, Rabu (23/10/2013) sore di Cirebon.
(hidayatullah/esbeem)