ARAFAH – Kerajaan Arab Saudi merenovasi bangunan Masjidil Haram, Makkah Al Mukarromah, akibatnya terjadi pengurangan jemaah sekitar 20 persen setiap negara. Hal itu menurut Ketua umum Pengurus Besar Aljam`iyatul Washliyah (PB Al Washliyah), Dr.H.Yusnar Yusuf MA, sangatlah wajar.
Tetapi Indonesia tetap mengajukan tambahan kuota hingga 240 ribu tahun depan. Spektakuler jika pemrohonan itu dikabulkan Saudi Arabia yang memiliki otoritas tertinggi untuk memutuskannya.
Sungguh menarik, kata Yusnar, jika jemaah dikurangi, tetapi para pejabat negara, seperti DPR RI, DPD RI, BPK dan lainnya berjuang untuk dapat wukuf di Arafah. Jika tujuannya menggunakan hak pengawasan, rasanya sukar diperoleh akurasi data kalau datangnya menjelang wukuf.
“Tak taulah yang pasti daya tarik untuk meminta ampunan Al Khalik ketika wukuf di Arafah sangat sangat menarik, kendati dari aspek kepatutan tentu tak patut. Yang pasti semuanya adalah tamu Allah, tanpa perkenan-Nya tidak sampai wukuf di Arafah.. Labbaik Allahumma Hajja…”
(esbeem)