MAKKAH – Kepala Pengamanan Masjidil Haram, Brigjen Yahya Bin Musa’id Az-Zahrani mengatakan bahwa Pemerintah Arab Saudi sudah mempersiapkan monitor yang akan menunjukan kondisi Masjidil Haram.
“Kalau monitor itu menunjukan warna merah, berarti tidak ada kesempatan untuk masuk ke Masjidil Hharam karena sudah sangat padat. Kalau hijau, berarti boleh,” kata Yahya Musa’id yang diterjemahkan oleh Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat dalam kesempatan berkoordinasi di kantornya, Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.
Yahya memastikan bahwa terkait masalah keamanan di Masjidil Haram, pihaknya akan bertanggung jawab penuh. “Karena jamaah adalah tamu, maka itu tanggung jawab Kami,” katanya.
“Kalau setiap negara memasang tenaga pengamanan di Masjidil Haram, itu justru yang akan menjadi masalah. Insya Allah kami sanggup,” tambahnya.
Kepada rombongan Daker Makkah, Yahya menjelaskan bahwa pekerjaan di Masjidil Haram, diperkirakan pada akhir bulan Dzulqa’dah akan selesai. “Semua yang terlihat dari proyek perluasan ini tidak lain adalah untuk memberikan kemudahan dan tempat yang lebih luas dan nyaman bagi jamaah haji. Ini menjadi tugas khadimul haramain,” terangnya.
“Proyek ini insya Allah akan berlangsung selama 3 tahun. Ini tahun pertama. Kalau sudah selesai, Insya Allah akan lebih banyak menampung jamaah,” imbuhnya.
Ketika ditanya Pengendali Teknis Keamanan Jamaah Haji Indonesia, Abu Haris, mengenai kesiapan lantai 1 dan bagian atap yang sedang dibangun sebagai tempat tawaf, Yahya menegaskan bahwa Insya Allah, baik di bawah, lantai 1, ataupun bagian atap akan bisa dipakai untuk tawaf menjelang puncak haji.
(mch/esbeem)