BerandaKabar Washliyah Arief Rahman, Mendukung UN Tetap Dilaksanakan

Arief Rahman, Mendukung UN Tetap Dilaksanakan

JAKARTA – Pakar pendidikan Arief Rahman menyetujui adanya standar nasional . Dia juga menyatakan dukungannya untuk tetap dilaksanakannya Ujian Nasional (UN). Apa alasannya ?

Arief mengatakan, selama beberapa tahun penyelenggaraannya, UN telah banyak mengalami perbaikan. Dia menganggap pemerintah telah mengakomodir pertimbangan kondisi di daerah dan keadaan guru yang sangat berbeda-beda. “ Itu sebabnya saya menganggap ujian nasional ini penting dan perlu. Saya mendukung UN tetap dilaksanakan,” katanya pada Konvensi UN di Kemdikbud, Jakarta, Kamis (26/09/2013).

Arief mengemukakan sejumlah alasan untuk tetap diadakannya UN. Pertama, secara politis, untuk menyatukan kekuatan para murid, para guru, dan semua insan pendidikan di dalam suatu suasana NKRI ,yang menegakkan kebersamaan dan kedaulatan RI. Kedua, secara filosofis dan akademis tidak ada jenjang pendidikan yang tidak diselesaikan dengan sebuah evaluasi. “Karena itu ujian sangat penting sekali,” katanya.

Arief mengaku dapat memahami adanya penolakan terhadap UN yang diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Federasi Guru Seluruh Indonesia, Retno Listyarti. Menurut dia, perlu disosialisasikan bahwa sekarang sudah banyak perbaikan dalam pelaksanaan UN. “Untuk itu, saya mengusulkan supaya pelaksanaan UN menejemennya diperbaiki, dan ujian nasional ini dipakai untuk pemetaan yang memperbaiki fasilitas terutama keadaan pendidikan di daerah,” katanya.

Arief menambahkan, terkait tidak adanya UN dalam undang-undang, dia meminta untuk diperbaiki. Evaluasi, kata dia, tetap harus diadakan. “Mana sih yang lebih penting? evaluasi pendidikan atau undang-undangnya. Ya perbaiki saja undang-undangnya. Cepat letakkan kata ‘UN’, beres!” katanya.

Senada dengan Arief, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan, Syarnadi Abdullah, menyatakan dukungannya setelah melihat rumusan hasil prakonvensi UN. Pemerintah pusat dan daerah, kata dia, bersama-sama menyelenggarakan UN dengan melibatkan guru. “Dulu saya juga tergolong orang yang tidak senang dengan ujian nasional. Inikan sudah ada perbaikan namanya,” katanya.

Ketua Dewan Pendidikan Provinsi NTT, Simon Riwu Kaho mengatakan, UN perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan kualitasnya dari waktu ke waktu. Dari aspek manfaat, kata dia, UN masih tetap perlu. “Kami menolak juga pendapat yang menginginkan UN ditiadakan, kami menolak dengan tegas. Benahi tata kelola penyelenggaraannya,” katanya.

Simon juga meminta agar penggandaan dan pencetakan naskah dilakukan di tiap provinsi dengan pencetakan yang standar dan pengawasan oleh Kemdikbud. “UN hendaknya berlangsung sesuai POS (prosedur operasional standar). Jadi POS itu perlu dibenahi, sehingga menghasilkan UN bermutu,” katanya. (gardo)

About Author

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
M. Najib Wafirur Rizqi pada Kemenag Terbitkan Al-Quran Braille