JAKARTA – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR ) akhirnya mengesahkan Mirza Adityaswara sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGSI) yang baru . Rapat tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Sohibul Iman. DGSI cukup lama kosong setelah ditinggal lama oleh Miranda Swaray Goeltom kerena terkiat kasus suap dan telah divonis Pengadilan Tipikior Jakarta selama 3 tahun penjara.
“Tentunya kita harus sama-sama menjaga stabilitas karena situasinya juga bukan mudah. Saat ini globalnya, negara maju membaik, sementara makro perekonomian Indonesia justru menurun,” ujar Mirza seusai pengesahan, Selasa (17/9/2013).
Mirza menyebut tugasnya kali ini tidak bisa dikatakan mudah. Alasannya, situasi gejolak ekonomi sekarang berbeda dengan 2008. Di mana pada 2008, walaupun situasi global sangat buruk namun kondisi makro ekonomi Indonesia masih sangat baik.
“Sedangkan saat ini kondisi global ke arah membaik tapi rasio makro ekonomi Indonesia dalam kondisi yang kurang sehat,” ujarnya.
Karena itu, Mirza berjanji akan saling bekerja sama dengan seluruh jajaran BI yang lainnya untuk menyelesaikan berbagai permasalahan tersebut secara kolektif kolegial.
“Jadi akan bekerja secara kolektif kolegial untuk menjaga stabilitas karena situasinya juga bukan situasi yang mudah,” pungkas Mirza.
Terkait pemilihan DGI BI sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajukan dua kandidat Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) yakni, Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Mirza Adityaswara dan Kepala Ekonom Bank Danamon Anton H Gunawan.
Pengambilan keputusan dilakukan secara voting oleh Komisi XI DPR. Hasilnya, Mirza mendapatkan 32 suara, sementara Anton hanya mendapatkan 2 suara. Sebanyak 9 suara menolak kedua calon, 4 suara abstain, dan kertas suara kosong sebanyak 1 suara. (gardo)