JAKARTA – Anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo, menilai bahwa penembakan beruntun yang terjadi pada prajurit Polri, bisa membentuk persepsi negatif mengenai keamanan di dalam negeri.
Bambang mengatakan, penembakan yang kerap terjadi itu bukan lagi semata-mata ancaman terhadap prajurit Polri, melainkan bisa menumbuhkan anggapan tentang ketidakmampuan negara mewujudkan rasa aman.
Masalah penembakan itu bukan lagi semata-mata ancaman terhadap prajurit Polri. “Banyak orang berpendapat, sangat mudah bagi pelaku penembakan melukai atau membunuh warga sipil, karena polisi yang telah dipersenjatai sekalipun bisa menjadi korban. Pendapat seperti ini adalah benih dari rasa tidak aman,” kata politisi Golkar ini, Minggu (15/9/2013).
Ia mengingatkan agar Polri harus bergerak cepat. Tidak sekadar menangkap pelaku penembakan, tetapi juga mengungkap alasan yang melatari penembakan beruntun itu. “Jangan sampai masyarakat merasa tidak aman dan menilai negara gagal mewujudkan rasa aman,” paparnya.
Menurutnya, kecenderungan inilah yang harus diperhitungkan oleh pimpinan Polri, dalam menyikapi rangkaian kasus penembakan terhadap prajurit Polri. Sebab, ketidakyakinan masyarakat atas kemampuan negara membangun rasa aman akan mendorong setiap orang mempersenjatai diri guna membangun benteng pengamanan masing-masing.
katanya, situasi sekarang benar-benar sangat membingungkan. Sebab, belum ada institusi negara yang bisa menjelaskan apa yang sesungguhnya sedang terjadi. Kalau kebingungan ini dibiarkan berlarut-larut, kata dia, eksesnya dalam jangka dekat akan sangat luar biasa. Sebab, yang akan mengemuka kemudian adalah perasaan tidak aman. (gardo)