JAKARTA- Ditandai dengan pemukulan beduk, Wakil Presiden Boediono membuka secara resmi membuka penyelenggaraan Musabaqah Tilawaqatil Qur’an (MTQ) Internasional ke-2 di Jakarta yang berlangsung 11-15 September 2013.
Wapres Boediono dalam sambutannya berharap penyelenggaraan MTQ Internasional di Indonesia selain akan memotivasi lahirnya kader qari, qariah, dan hafidz bertaraf internasional juga dapat memperkuat hubungan dan jalinan sesama muslim antar bangsa.
“Ini sesuai tema yaitu MTQ Internasional jembatan ukhuwah dan kerjasama dunia Islam untuk persahabatan, perdamaian, dan kerja sama antar bangsa,” kata
Boediono pada acara pembukaan di aula HM Rasyidi Kementerian Agama Jalan MH Thamrin Jakarta, Rabu (11/9) malam yang dihadiri Menteri Agama Suryadharma Ali, Wakil Menag Nasaruddin Umar, para duta besar negara sahabat serta para juri dan peserta musabaqah.
Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, menurut Wapres, Indonesia bisa berbagi pengalaman, bahwa perbedaan pemahaman tidak harus dihadapi dengan sikap radikal. “Kita wajib bersifat santun, tidak memaksakan kehendak, karena perbedaan adalah sunnatullah,” papar Boediono.
Wapres juga mengatakan, Al Qur’an sebagai kitab suci umat Muslim berlaku di segala zaman, tidak akan pernah berubah. Namun penafsiran Al Qur’an akan berkembang sesuai dengan zamannya. “Bagaimana membumikan nilai Al Qur’an pada masyarakat modern, mengaktualisasikan sisi kekinian dan menyerap sebanyak-banyaknya bagi kesejahteraan umat manusia,” ujarnya.
Sementara Menteri Agama Suryadharma Ali melaporkan, penyelenggaraan MTQ Internasional ini akan menjadi agenda berkelanjutan setelah sukses dilaksanakan pada tahun 2003. “Sebagai negara yang aktif dalam penyelenggaraan MTQ, Indonesia tidak hanya sebagai peserta tapi juga sebagai penyelenggara MTQ Internasional,” katanya.
Dikatakan Menag, MTQ Internasional ke-2 ini diikuti oleh 40 peserta dari 21 negara, antara lain: Brunei Darsussalam, Malaysia, Thailand, Singapura, Iran, Arab Saudi, Yordania, Uni Emirat Arab, Kuwait, Sudan, Mesir, Maroko, Aljazair, Pakistan, India, Jerman, Prancis, Belanda, Timor Leste, dan juga Indonesia.
“Pelaksanaan musabaqah di Masjid Istiqlal,” kata Menag seraya menambahkan prestasi qari-qariah Indonesia pada MTQ Internasional tidak pernah mengecewakan. Bahkan di beberapa negara meraih predikat juara.
(kemenag/esbeem)