JAKARTA – Menteri Agama Suryadharma Ali mengakui pelayanan sidik jari dan sidik mata oleh imigrasi Bandara Jeddah dan Bandara Madinah banyak dikeluhkan calon jamaah haji (calhaj).
“Jadi bukan hanya sidik jari, tapi juga sidik mata terhadap calhaj setelah mendarat di Bandara Jeddah dan Madinah,” papar Menag usai acara pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Internasional, di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (09/11) malam.
Menag mengatakan, pemeriksaan sidik jari dan sidik mata membuat para calhaj harus menunggu antrean yang lama sampai empat jam di bandara. “Pengambilan sidik jari dan sidik mata bukan hanya kepada calhaj kita, tapi juga calhaj seluruh negara. Ini membuat mereka mengeluh karena harus menunggu lama,” tutur Menag.
Menag mengatakan dirinya tidak tahu alasan pihak Arab Saudi menerapkan pengambilan sidik jari dan sidik mata. Karena standar pemeriksaan internasional tidak menerapkan seketat yang diterapkan imigrasi Arab Saudi.
“Kalau kita akan masuk sebuah negara tidak ada pemeriksaan sidik jari dan sidik mata segala, umumnya negara-negara hanya melakukan pemeriksaan dokumen saja,” tutur Menag.
(poskotanews.com/esbeem)