BerandaKabar WashliyahSukmawati Sukarno, Tolak Jalan Medan Merdeka Dengan Nama Bung Karno

Sukmawati Sukarno, Tolak Jalan Medan Merdeka Dengan Nama Bung Karno

JAKARTA – Sukmawati Sukarno secara tegas menolak perubahan nama Jalan Medan Merdeka dengan nama tokoh pahlawan. Karena nama jalan tersebut merupakan sejarah bangsa Indonesia yang diwariskan Bapak Bangsa Indonesia, Proklamator Kemerdekaan bangsa Indonesia, Presiden R.I I dan Pemimpin Besar Revolusi pada awal era mengisi Kemerdekaan denganPembangunan Nasional dan Karakter bangsa Indonesia.

“Agar catatan sejarahperjuangan bangsa diawal Proklamasi Kemerdekaan di tahun 1945 tetaplah abadi sepanjang masa. Gelora dan gema jiwa dan cita-cita ‘Indonesia Merdeka’
mengisi Lapangan Ikada dan jalan-jalan sekitarnya pada waktu itu pada tanggal 19 September 1945, dimana rakyat Indonesia menyambut dengan penuh semangat,” kata Ketua Umum DPP PNI Marhaenisme ini, Minggu (8/9/2013).

Menurut putri ke-3 Bung Karno ini, semua yang ada disepura Monas, seperti Lapangan Merdeka (Lapangan Monas) dan sekitarnya, termasuk jalan-jalan, gedung–gedung serta dekorasi–dekorasi yang melengkapinya. Agar tidak hilang catatan sejarah perjuangan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka setelah 350 tahun terjajah.

“Karena segala apa–apa yang Bung Karno wariskan nilainya betul–betul lebih luhur dan mulia daripada yang dipikirkan maupun diusulkan oleh generasi–generasi berikutnya jauh dibawah generasi beliau,” papar Sukmawati.

Sukmawati mengingkatkan, janganlah samakan Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno dan Bung Hatta dengan tokoh–tokoh lainnya diRepublik Indonesia ini. “Pemimpin Dwi Tunggal tersebut adalah yang teratas peranan perjuangannya dalam mencapai Indonesia Merdeka dan
berhasil mewariskan Kemerdekaan sejak diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan liku–liku perjuangan yang penuh duka derita.

“Bung Karno dan Bung Hatta yang merupakan pejuang–pejuang Kemerdekaan, Pa
hlawan Proklamator dan Pahlawan Nasional Bangsa Indonesia, tidak bisa disamakan
dengan tokoh–tokoh militer dan tokoh–tokoh dibawah generasi mereka, antara lain Panglima Besar Sudirman, Jenderal Ahmad Yani, ataupun Soeharto mapun Ali Sadikin,” paparnya.

Markanya pro dan kontra penggantian nama itu, atas Panitia 17 dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mengajukan usul penggantian nama Jalan Medan Merdeka di sekitar Monumen Nasional menjadi nama-nama tokoh. Nama presiden pertama RI, Soekarno; dan wakilnya, Mohammad Hatta. Nama Jalan Soekarno akan menggantikan nama Jalan Merdeka Utara, sementara Jalan Hatta menggantikan nama Jalan Merdeka Selatan. Adapun nama untuk dua ruas jalan lainnya masih dibicarakan. Panitia 17 yang diketuai oleh Jimly Asshiddiqie juga tengah melakukan kajian terhadap pemberian nama Presiden RI era Orde Baru, Soeharto; dan mantan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, untuk kedua jalan tersebut. (gardo)

About Author

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
M. Najib Wafirur Rizqi pada Kemenag Terbitkan Al-Quran Braille