JAKARTA – Model dan artis kondang Arzeti Bilbina tidak menjadikan ranah politik sebagai ladang kagetan. Secara tegas dirinya akan meninggalkan dunia hiburan bila kelak duduk menjadi parlemen Senayan. Sebelum menjadi Caleg PKB untuk Pemilu 2014, dirinya sempat ditawarkan berbagai parpol untuk jadi Caleg di tahun 2004 dan 2013 lalu.
“Pada 2004 banyak partai pinang saya. 2013 banyak juga. Tapi alhamdulillah saya pacaran dengan PKB. PKB partai masa depan dengan basis ideologi agama dan nasionalis,” ujar Arzeti di Jakarta, Kamis (5/9/2013).
Tekadnya terjun ke ranah politik ini bukan lantaran tidak laku lagi di dunia selebritis. Ia justeru mengaku, dunia artis yang dilakoninya, sudah cukup sehingga harus bisa memberikan pengabdian dan inspirasi lebih pada kepentingan rakyat.
Wanita cantik meski berbusana muslimah asal Lampung ini mengaku telah eksis di dunia entertainment berpuluh-puluh tahun. Kurang eksisnya lagi Arzeti di televisi karena ada kesempatan lain untuk terjun dalam politik.
“Nama baik kami juga berimbas pada lebih cepat sosialisasi kepada masyarakat. Kami yakin sebagai publik figur bisa istiqomah karena harus mempertanggungjawabkan karena dicium media,” kata ibu dari tiga anak ini.
Arzeti mengaku kalau bisnisnya dalam bidang garmen dan fashion masih jalan dan sukses. Tidak ada alasannya dikatakan dirinya aji mumpung tatkala parpol membuka kran sebesar-besarnya kepada artis. “Bisnis garmen dan karirnya di dunia hiburan masih baik. Jadi, bukan aji mumpung. Tapi, saya sudah bertekad untuk mengeluti politik untuk membela rakyat,” paparnya.
BLUSUKAN
Terkait adanya Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) No 15 Tahun 2013 tentang aturan kampanye yang melarang Caleg memasang baliho, spanduk dan poster maka dirinya siap blusukan ke dapilnya untuk mendekatikan diri kepada masyarakat.
Untuk itu, model asal Lampung ini mengaku, lebih baik menghabiskan uang untuk turun blusukan menemui konstituennya di Jawa Timur, ketimbang mengeluarkan untuk memesan spanduk dan dipasang di sana-sini.
“Makanya, daripada budgeting dihabiskan untuk beli spanduk, mending buat ongkos turun ke konstituen,” kata Arzeti. (gardo)