JAKARTA – Sejarahwan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Asvi Marwan Adam menilai pemilik suara dalam Pemilu 2014 mendatang lebih banyak akan memberikan hak suaranya kepada sedikit peserta calon presiden dan mempercayai sedikit mungkin partai politik. Sikap selektif pemilik suara tersebut kata Asvi, sangat perlu untuk dikembangtumbuhkan sebagai upaya mendorong presiden terpilih dalam Pemilu Presiden 2014 bisa bekerja secara efektif dan efisien dan sehingga tidak dirongrong oleh partain politik.
“Hasil Pemilu 2009 yang diikuti banyak partai dan calon presiden telah menghasilkan pemerintahan yang boros dan selalu dirongrong oleh partai politik. Saya berharap, pemilik suara nantinya lebih banyak memberikan suaraanya kepada sedikit peserta calon presiden dan mempercayai sedikit mungkin partai politik. Idealnya maksimal empat partai,” kata Asvi Marwan Adam, dalam diskusi Dialog Pilar Negara di gedung Nusantara IV, Senayan Jakarta, kemairn.
Diantara sedikit peserta calon presiden, Asvi Marwan Adam berharap ada calon yang berasal dari kalangan menteri yang duduk dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid Dua yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Dahlan Iskan bukan orang partai politik relatif diterima oleh masyarakat Indonesia. Saya berharap pemilih lebih banyak berikan suaranya ke sedikit peserta Capres itu, satu diantaranya Dahlan Iskan,” saran Asvi Marwan Adam.
Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Melani Leimena Suharli menyatakan aneh terhadap tersangka korupsi dan penerima suap yang selalu melambaikan tangan kepada wartawan setelah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi.
“Bagi saya aneh saja, para tersangka korupsi dan suap selalu dadahan melambaikan tangan ke wartawan usai diperiksa dan keluar dari gedung KPK,” kata Melani Leimena Suharli,”nya.
Dalam ukuran etika dan estetika lanjutnya, masyarakat barangkali lebih bisa menerima adegan kalau ada dari sejumlah tersangka saat keluar dari gedung KPK berusaha untuk menutup wajahnya dengan rompi atau benda lainnya karena terbeban dengan rasa malu yang dideritanya.
“Para tersangka korupsi atau penerima suap yang melambaikan tangan ke wartawan saat meninggalkan gedung KPK itu sakit jiwa barangkali ya, sehingga tidak ada lagi rasa malu dalam dirinya,” duga politisi Partai Demokrat itu. (rizal)