JAKARTA – Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) mengadakan pembekalan kepada sekitar seratus calon legislatif provinsi DKI Jakarta. Gelaran tersebut berlangsung di Hotel Grand Mercure, Jakarta, Senin (19/8/2013).
Hary Tanoesoedibjo, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Hanura mengatakan para calon legislatif harus turun langsung mendengarkan rakyat. “Harus turun langsung, dengarkan apa yang menjadi keluhan masyarakat. Jadi wakilnya untuk memperjuangkan aspirasinya. Itu yang harus terus konsisten dilakukan,” kata Hary, dalam pembukaan pembekalan tersebut.
Selain itu Hary menegaskan dan menuntut para caleg untuk konsisten dalam perjuangan tersebut. Dalam pembekalan tersebut para calon legislatif juga dibekali pengetahuan tentang Partai Hanura, strategi pemenangan, dan materi pembekalan lainnya.
Partai Alternatif
Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Danang Widoyoko yang menjadi pembicara dalam pembekalan mengingatkan Hanura untuk tetap menjaga nama baiknya, dengan menjauhi praktik korupsi. “Hanura harus menjadi partai politik alternatif sebagai partai penggerak yang bekerja melayani publik,” kata Danang.
Dia menambahkan selama ini banyak koruptor yang tidak mengaku bersalah karena menganggap apa yang mereka lakukan tidak tergolong tindak pidana korupsi.
“Ada tujuh klasifikasi perbuatan yang merupakan tindak pidana korupsi. Yaitu, tindakan yang merugikan keuangan negara, suap, gratifikasi, penggelapan dalam jabatan, perbuatan curang, pemerasan, dan pemerasan,” kata dia.
Menurut Danang, langkah Partai Hanura memberikan pembekalan anti korupsi kepada para calegnya patut diapresiasi.
“Partai harus menanamkan dalam diri kader atau calegnya nilai – nilai anti korupsi agar ketika terpilih mereka dapat membatasi diri dari praktek – praktek korupsi,” kata Danang.
Dia menambahkan upaya pencegahan korupsi di kalangan legislatif harus dimulai dari partai. Partai harus membekali kader dan calegnya dengan pemahaman dan nilai-nilai anti korupsi agar ketika terpilih mereka dapat membentengi diri dari tindakan yang mendekati korupsi. (gardo)