JAKARTA – Biarkan rakyat yang memiliki kedaulatan untuk memilih pemimpin mereka, yang diyakini dapat melanjutkan pembangunan bangsa. Kita harus menghormati pilihan mereka.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan hal tersebut pada pidato kenegaraannya di hadapan sidang bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (16/8) pagi.
“Marilah kita bertekad untuk memperlakukan setiap suara yang diberikan rakyat, sebagai sebuah dukungan sekaligus sumber kekuatan, menjaga integritas moral dan semangat yang kuat, untuk berbuat yang terbaik untuk negeri ini bagi siapa pun yang terpilih nanti,” ujar SBY.
SBY mengingatkan, rakyat adalah pihak yang paling menentukan dalam pemilihan pemimpin masa depan Indonesia. “Di negara demokrasi seperti Indonesia, rakyat adalah pihak yang menentukan, bukan sekelompok kalangan, baik penguasa maupun para pengamat, dan insan pers,” tegas SBY.
Dalam bingkai demokrasi, lanjutnya, setiap elemen bangsa harus memastikan bahwa para elit politik memiliki komitmen untuk berkompetisi secara sehat dan sportif, serta pada saat yang sama bersedia pula untuk membangun konsensus, demi kepentingan yang lebih besar yakni sebuah kebaikan bersama.
“Sebab, mereka yang terpilih di pemilu legislatif dan mereka yang terpilih dalam pemilihan presiden, sama-sama terikat oleh tanggung jawab untuk mengutamakan kepentingan yang lebih besar di atas kepentingan partai, kelompok, atau golongannya,” kata Presiden.
Di bagian lain pidatonya, Presiden SBY juga meminta seluruh pihak untuk dapat menyukseskan Pemilihan Umum 2014. Kepala Negara berharap, wajah-wajah baru calon presiden dapat memperbaiki Indonesia ke arah lebih baik lagi.
“Sungguh ini anugerah. Ini angin segar bagi pembaharuan dan kesinambungan di Indonesia. Mari kita pastikan setiap calon presiden mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Semoga mereka memiliki visi dan solusi untuk memperbaiki persoalan bangsa,” imbuh SBY.
Pada kesempatan itu, Presiden juga menginginkan dibukanya seluruh akses informasi kepada masyarakat, sehingga mereka dapat menilai seluruh calon pemimpinnya.
(presidenri/esbeem)