JAKARTA – Pengurus Besar Aljam`iyatul Washliyah (PB Al Washliyah) menilai ucapan Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Dr KH Musthafa Yakub yang mengatakan di Indonesia hafizh hafizhah hanya bisa mengafal Juz 30 saja, adalah pernyataan yang mengada-ngada.
Pernyataan itu disampaikan oleh Prof Dr KH Musthafa Yakub saat acara yang digelar di TV One, pukul 20.00 WIB, Kamis malam, (15/8/2013). “Pernyataan yang disampaikan Prof Dr KH Musthafa Yakub, jelas mengada-ngada,” kata Ketua umum Pengurus Besar Aljam`iyatul Washliyah (PB Al Washliyah), Yusnar Yusuf, kepada kabarwashliyah.com, Kamis (15/8/2013).
Yusnar Yusuf sangat menyangkan pernyataan itu yang keluar dari seorang Imam Masjid Istiqlal. Ketika itu, Prof Dr KH Musthafa Yakub menyampaikan bahwa Pesantren Darul Uloom New York pusat sekuralisme telah melahirkan Hafizd Al Quran yang hafal 30 Juz. Sedangkan di Indonesia hafizd Juz 30.
“Sangat disayangkan pernyataan yang tidak di dukung data yang akurat, namun keluar dari seorang Imam Besar. Subhanallah!” katanya.
Yusnar yang juga seorang Qori Internasional dan pernah menjadi Dewan Hakim MTQ (Musabaqoh Tilawatil Qur`an) Internasional di Malyasia bulan JUli 2013 lalu, menuding Prof Dr KH Musthafa Yakub mengada-ngada, lantaran faktanya tidak demikian.
Sebab kata Yusnar, Indonesia memiliki ribuan pondok pesantren yang tersebar di berbagai pelosok negeri, paling tidak 80% keluarannya afal Al Quran. “Jadi, apa mungkin di Indonesia hanya afal Juz 30 tok?” tanya dengan tidak habis pikir.
Untuk dikethaui, di AS terdapat tiga madrasah atau pesantren untuk menghafal Al Quran. Pertama, Pesantren Darul Uloom New York yang nama lengkapnya adalah Institute of Higher Islamic Education dan berlokasi di Jamaica New York City. Pesantren atau institut ini di dirikan Maulana Syahiidul Islam, seorang ulama asal Banglades, pada 1997. Kini Darul Uloom New York dipimpin oleh Ustaz Michael Olivery (Mikail Abdurrahman), warga AS asli.
Pesantren Sejak didirikan sampai 2013, Darul Uloom New York telah meluluskan 60 hafidz/hafidzah (penghafal Al Quran 30 juz). Darul Uloom New York yang kini memiliki 200 santri, 40 di antaranya tinggal di asrama selebihnya pulang pergi ke rumah masing-masing. Karena ada yang tinggal di asrama, Darul Uloom New York dapat disebut pesantren. (gardo)