JAKARTA – Jelang Pilgub Lampung yang semakin memanas mendekati masa kampanye. Tak terlelakan juga terjadi serangan antar kandidat dalam kompetisi memperebutkan pasangan kursi Lampung satu. Namun, ada hal yang menarik untuk di cermati, karena yang diserang hanya salah satu calon saja.
Terlihat, Pasangan Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri, seperti jadi bulan-bulanan, dan musuh bersama bagi 4 pasangan lainnya. Pasalnya, Ridho selain usianya yang relatif masih muda yakni 34 tahun dan belum pernah jadi pejabat di pemerintahan. Maka, dia jadi sasaran empuk penyerang, karena dianggap ‘hijau atau usia jagung’ baik di dunia politik maupun birokrasi.
Menurut pemerhati pemilu dari Jariangan Pendidikan Pemilu untuk Rakyat (JPPR) Muhammad Afifudin berpandangan, bahwa momentum kompetisi kepemimpinan di Lampung, masyarakat Lampung kebanyakan justru menilai positif, Ridho yang ‘perawan’ di dunia birokrasi, karena dianggap bersih dari tangan-tangan kotor korupsi.
“Meski demikian saling “serang” dalam kampanye jelang pilkada merupakan hal yg wajar asal dilakukan dengan cara-cara yang fair dan tidak menonjolkan unsur sara, serta fitnah,” terangnya kepada wartwan di Jakarta, Sabtu (10/8/2013).
Sementara, hal kampanye negatif yang dilakukan oleh para timses, kayta Afif, kadang mengabaikan unsur kebenaran informasinya. Maka, lanjutnya, masyarakat pemilih harus jeli dan bisa memilah mana kampanye yang baik dan mana yang hanya bersifat fitnah belaka.
“Disinilah pentingnya rekam jejak kandidat diketahui oleh masyarakat sebagai salah satu preferensi dalam menentukan pilihannya,” terangnya.
Ridho yang saat ini menyelesaikan S3 dari Universitas Indonesia dianggap mempunyai rekam pendidikan yang bagus dan mumpuni. Maka, dirinya siap berkompetisi dengan fair dan yakin bisa memenanginya.
Selain itu, dirinya yang juga alumni Lemhanas, juga memiliki pertemanan dan perkawanan yang luas di pusat. Kelak, ini akan jadi modal kuat untuk kerjasama dengan investor yang membangun Lampung.
Sebaliknya, penyerang kemungkinan adalah para kandidat yang gelisah dan cemas melihat begitu banyak aspek positif yang dimiliki Ridho. Selain memiliki modal pendanaan dan jaringan yang cukup bagus, juga mendapat dukungan masyarakat. (gardo)