JAKARTA – Pemerintah Belanda melalui lembaga Nuffic Neso Indonesia memberikan dua puluh beasiswa StuNed (Studeren in Nederland – Studi di Belanda) untuk pelatihanStrategic Environment Assessment (SEA) towards Sustainable Marine, Coastal and Small Island Development. Pelatihan ini dirancang untuk kelompok atau ‘tailor-made training’ kepada Kementerian Kelautandan Perikanan (KKP) Indonesia. Beasiswa yang diberikan adalah beasiswa penuh yang meliputi biaya pendidikan, perjalanan internasional dan selama di Belanda, biaya hidup, serta asuransi.
Pelatihan ini ditujukan untuk mendukung program KKP dalam melaksanakan Strategic Environment Assessment atau Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dalam perencanaan pembangunan kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil. Paska pelatihan di Belanda, para peserta akan membantu staf KKP lainnya dalam menyusun petunjuk pelaksanaan KLHS di wilayah kelautan dan pesisir.
Pelepasan peserta pelatihan dilakukan di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, pada hari ini oleh Ir. Sri Atmini, M.Sc , Sekretaris Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil dan Direktur Nuffic Neso Indonesia, Mervin Bakker. Keduapuluh peserta pelatihan akan berangkat pada hari Jumat, 23 Agustus 2013.
Penerima beasiswa terdiri atas delapan belas staf dari Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, danPulau-pulau Kecil dan dua staf Sekretaris Jenderal KKP. Selama tiga minggu mereka akan mengikuti pelatihan di Faculty of Geo-Information Science and Earth Observation (dalam bahasa Belanda dikenal dengan singkatan ITC), yang merupakan bagian dari University of Twente, di kota Enschede, Belanda.
Dalam sambutannya, Mervin Bakker menyatakan, “Belanda, sebagai negara angggota Uni Eropa telah menerapkan KLHS terhadap semua perencanaan dan program pembangunan sejak tahun 2001. Dengan demikian, Belanda sudah sangat berpengalaman dalam bidang ini sehingga tepat menjadi referensi bagi pelaksanaan KLHS. Reputasi ITC sebagai lembaga penyelenggara pelatihan di bidang ini sudah sangat diakui,” katanya Kamis, (1/8/2013)
Sebelum berangkat, KKP akan menyelenggarakan pre training untuk penyamaan pemahaman tentang materi training di Belanda, bekerjasama dengan Universitas Indonesia. Selain belajar teori KLHS, peserta juga akan melakukan kunjungan kerja ke beberapa instansi terkait di Belanda yang menangani kelautan dan pesisir.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil dalam sambutan tertulisnya menyatakan bahwa, “Kajian Lingkungan Hidup Strategis atau KLHS merupakan salah satu tool dalam proses perumusan kebijakan, rencana dan program pemerintah dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan, dan pelatihan ini merupakan salah satu upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mengimplementasikan UU 32 tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup sekaligus UU no 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, melalu peningkatan kapasitas sumber daya manusia berkaitan dengan implementasi KLHS di bidang kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil, khususnya yang berhubungan isu tata ruang laut, kawasan konservasi dan isu-isu pengembangan pesisir lainnya seperti reklamasi pesisir dan rehabilitasi pesisir.” (rl/gardo)