JAKARTA – Anggota Komisi II Fraksi Partai Golkar, Nurul Arifin menilai pemilihan umum (Pemilu) 2014 akan lebh baik dari Pemilu sebelumnya, sebab Daftar Pemilih Tetap (DPT) sudah mengacu kepada E-KTP. Sehingga katanya, kemungkinan terjadi kecurangan sangat tipis.
“DPT kan mengacu kepada data pemerintah, yakni E-KTP. Sebab, E-KTP sudah berjalan dengan baik. Jadi saya yakin, 90 persen DPT sudah baik,” katanya saat diketemui usai buka puasa bersama dengan Fraksi Partai Golkar dengan warga Betawi, di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (27/7/2013)
Kelak kata Nurul, jika terjadi sengketa pada Pemilu 2014 dalam hal DPT mendatang, Partai Golkar akan tetap mengacu kepada data pemerintah. “Data yang ada di Golkar tentu mengacu kepada data yang ada di pemerintah. Itukan kesepakatan,” paparnya.
Terkiat sengketa, papar Nurul, Golkar tidak akan mengacu kepada data dari BPS (Badan Pusat Statistik-red) atau data lainnya. “Kemana lagi mengacu kalau tidak kepada data dari pemerintah,” ujarnya.
Nurul juga tidak mempersoalkan jika masyarakat yang tidak terdaftar bisa datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk dapat dijadikan pengganti kartu pemilih. “Ya itu boleh! Sebab hal itu diperbolehkan dalam UU. Terutama yang mempunyai kehususan, bisa menggunakan KTP atau paspor,” katanya.
Atas dasar itulah, Nurul optimis kalau Pemilu tahun 2014 akan jauh lebih baik dari Pemilu 2009 yang lalu. “Kalau Pemulu 2009 datanya masih acak-acakan. Dari kenyataan itu, saya optimis kalau Pemilu 2014 akan lebih baik,” tutupnya. (gardo)