PULOGADUNG (Pos Kota) – Sopir Metromini 47 maut, jurusan Senen – Pondok Kopi, Wabdi Sihombing,22, terancam 6 tahun penjara lantaran dianggab teledor. Pasalnya akibat kurang hati-hatinya, pengemudi itu menabrak 3 orang siswi SMP Al Washliyah 1 Pulogadung, Jakarta Timur, di dekat halte busway layur, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (23/7). Satu orang tewas dan dua lainnya luka-luka.
Kanit Laka Satlantas Satwilantas Jakarta Timur, AKP Agung Budi Leksono, ketika dikonfirmasi mengatakan saat ini tersangka meringkuk ditahanan satwil Lantas Jaktim untuk untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. “Pengemudi metromini sudah kami lakukan pemeriksaan, selain itu juga saksi lainnya. Saat ini pengemudi itu telah ditetapkan jadi tersangka, karena telah menghilangkan nyawa orang,” katanya.
Agung juga menjelaskan, selain memeriksa BAP dan melakukan pengetesan tes urine yang dilakukan di RS Polri Kramat Jati. Dari hasil pemeriksaan ini dinyatakan kalau pria lajang ini dinyatakan sadar, dan tidak terpengaruh obat-obatan saat mengemudikan mobilnya.
Terkait dengan penyebab kecelakaan yang menewaskan Beniti, itu kata Agung, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan. Dari hasil kketerangan sejumlah saksi di lapangan, kecelakaan tersebut dikarenakan kelalaian pengemudi.
“Saat itu dalam kecepatan tinggi tersangka, berusaha masuk ke jalur busway, dan menyerobot mobil di depannya karena dalam keadaan macet. Saat berada di jalur Busway, Metromini itu dengan melaju dengan kecepatan tinggi. Tanpa disadari oleh sang pengemudi didepannya ada tiga orang yang menyeberang. Sehingga dia tidak bisa mengendalikan mobilnya dan menabrak ketiganya hingga terpental,” terangnya.
Agung mengatakan, atas perbuatannya tersebut Wabdi Sihombing, 22, diancam UU Lalu Lintas dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara. “Untuk sementara, sopir diancam Pasal 310 UU Lalu lintas ayat 3 karena kelalaiannya menyebabkan kecelakaan yang berakibat korban luka,” jelasnya.
Seperti yang diberitakan, metromini menerobos jalur busway dengan kecepatan tinggi. Metromini 47 jurusan Senen-Pondok Kopi menabrak 3 siswi SMP Al Washliyah 1 Pulogadung yang sedang menyeberang. Dalam peristiwa itu satu orang yang dikabarkan kritis itu akhirnya meninggal dunia. Sedangkan dua lainnya kondisinya sudah berangsur-angsur membaik.
Beniti Lini Manata yang sempat dirawat di RS Persahabatan. Bentini itu menemui ajal pada Selasa (23/7) malam. Jenazah korban saat ini juga sudah dimakamkan pemakaman umum Utan Kayu Kemiri, Jakarta Timur.
Sedangkan dua orang lainnya Rahani Utami, dirawat di RS Antam Medika. Remaja berusia 13 tahun ini kaki kanannya patah. Sedangkan korban lainnya Reni Anggraeni yang berusia 12 tahun menderita patah tulang di tangan kanannya.
Sementara itu Kasat Lantas Polres Jaktim AKBP Supoyo, menambahkan, saat ini pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi pemerintah khususnya Dishub untuk melakukan operasi terhadap angkutan umum yang tak layak beroperasi. Ini dilakukan dengan tujuan untuk menghindari adanya peristiwa yang sama terulang lagi.
“Mudah-mudah jika kami sudah melakukan operasi angka kecelakaan khususnya yang diakibatkan karena tidak layaknya kendaraan beroperasi akan berkurang. Bahkan kedepan tidak akan terjadi lagi peristiwa yang sama.” (poskotanews.com/esbeem)