JAKARTA – Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI) berhasil meraih dua perak dan dua perunggu dalam ajang International Olympiad in Informatics (IOI) ke-25 yang diselenggarakan di Brisbane, Australia, 6 – 13 Juli 2013. Dua medali perak diraih oleh Nathan Azaria (SMAN 2 Purwokerto) dan Jonathan Irvin Gunawan (SMAK 1 BPK Penabur Bandung) serta dua medali perunggu diraih oleh Ammar Fathin Sabili (SMAN Sragen BBS) dan Stefano Chiesa (SMAK 3 BPK Penabur Jakarta).
Dalam dua hari pertandingan yang dilakukan, Nathan Azaria berhasil mengumpulkan total nilai 448 (dari maksimal 600) dan menempati posisi ke 34 dari 299 peserta. Jonatahan Irvin Gunawan (ranking 58) yang mengumpulkan nilai total 411. Sementara itu, Ammar Fathin Sabili (ranking 113) berhasil mengumpulkan nilai 289 dan Stefano Chiesa (ranking 119) mengumpulkan nilai total 227.
Prestasi ini sedikit meningkat jika dibanding keikutsertaan Indonesia dalam IOI sebelumnya di Milan, Italia, dimana tim Indonesia kala itu meraih 1 medali perak dan 3 medali perunggu. Hasil dua medali perak dan dua medali perunggu ini cukup membanggakan, meskipun tidak berhasil meraih medali emas, perolehan empat medali ini mengulang sukses Indonesia di IOI 2007, 2008, 2012 yang kala itu juga meraih 4 medali penuh.
Pembina TOKI yang juga ikut dalam rombongan, Adi Mulyanto mengatakan, perjuangan para siswa selama mengikuti kompetisi ini sudah cukup baik dan patut kita beri apresiasi. Walaupun terkendala masalah sistem operasi saat perlombaan hari pertama, namun hal itu tidak mengurangi semangat mereka untuk maksimal meraih medali. “Kemampuan anak-anak ini sudah cukup untuk bisa berkompetisi sampai ke tingkat internasional. Hanya saja yang masih perlu diasah lagi adalah daya juang mereka untuk dapat bersaing dengan negara-negara yang memang sudah mapan secara sistem pembinaannya seperti China,” ujar Adi.
Nathan, saat ditanya perasaannya usai meraih perak dalam IOI mengaku senang dan bangga atas apa yang telah diraih untuk kedua kalinya ini.
“Meskipun target saya sebenarnya emas, tapi saya sudah cukup puas lah dengan medali ini. Karena ini adalah kesempatan terakhir saya ikut IOI, dan saya sudah berusaha semaksimal mungkin di sini.” Ungkap Nathan yang masuk peringkat 34 dunia dan terbaik di Asia Tenggara ini.
IOI ke 25 tahun ini diikuti oleh 299 peserta dari 77 negara. Nilai tertinggi dalam kompetisi ini (absolute winner) diraih oleh Lijie Chen dari China yang berhasil mengumpulkan nilai 569 pada dua hari pertandingan.
Ditemui di sela-sela penjemputan, Kasubdit Kelembagaan dan Peserta Didik, Suharlan SH, MM mengaku bangga dan memberikan apresiasinya terhadap prestasi para siswa. “Prestasi TOKI tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya, ini artinya pola pembinaan yang kita lakukan sudah semakin membaik. Ke depan kita akan terus mendukung siswa-siswa Indonesia yang akan mengharumkan nama bangsa ke tingkat dunia. Dukungan kita lakukan mulai dari tingkat kabupaten, nasional, sampai internasional. Mudah-mudahan apa yang telah diraih oleh para siswa dapat menjadi teladan bagi pelajar Indonesia lainnya,” jelas Suharlan. (gardo)