JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam memperingati 4o hari wafatnya Ketua MPR RI Taufik Kiemas (TK) menjelaskan dua pesan penting dan prinsip selama bersahabat dengan TK sejak 2009 silam, yaitu tentang kebangsaan dan menjaga silaturahmi. Banyak kenangan yang manis selama bersama dengan tokoh besar, yang juga besar jasanya terutama mengenai hal-hal prinsip seperti kebangsaan harus kokoh seperi batu. Sedangkan mengenai gaya, pola, dan cara, maka mesti mengikuti arus yang sedang berlaku di masyarakat.
“Dua hal prinsip kenangan kami dengan beliau sejak 2009, yaitu tentang kenegaraan dan kebangsaan yang kokoh seperti batu. Itu selalu menjadi kepentingan utama, sedangkan sebagai anak bangsa kita selalu hidup bedampingan bersama-sama secara damai, penuh kasih-sayang, dan menjaga silaturahmi serta persaudaraan,” ujar Presiden SBY dalam menyampaikan pesannya di 40 Hari Wafatnya Ketua MPR RI Taufik Kiemas di Gedung MPR RI Jakarta, Jumat (19/7/2013).
Hadir dalam peringatan tersebut antara lain Wapres Boediono, Wakil Ketua MPR RI Melani Leimina Suharli, Hajriyanto Y Thohari, M. Lukman Hakim Saifuddin, Ketua DPR RI Marzuki Alie, Ketua BPK Hadi Purnomo, anggota DPR RI dari FPDIP, Demokrat, Golkar, PPP, dan lain-lain. Pembacaan Yasin dan tahlil dipimpin oleh Lukman Hakim Saifuddin.
Presiden SBY juga menyampaikan jika dirinya merasa bersyukur bisa bersatu dalam doa untuk TK. “Semoga tokoh kita, dan kakak kita tenang di sisi Allah SWT dan diterima segala amalnya. Beliau itu seorang konsoliator yang hebat. Dalam politik itu bisa berbeda, ada mufakat, dan tentu untuk kebaikan bersama, dan persahabatan. Beliau telah membukakebuntuan politik, terus berkomunikasi, dan menjaga silaturahmi. Itulah beliau. Semoga apa yang menjadi cita-citanya, dan pemikirannya, mari kita lanjutkan ,” ajak presiden.
Sementara itu Boediono menilai jika TK sebagai tokoh yang selalu menjaga rambu-rambu kebangsaan berupa 4 pilar bangsa yang terus disosialisasikan sampai sekarang ini. “Kita yang mengenang wafatnya beliau, menghormati beliau, dan tentu harus melanjutkan 4 pilar bangsa ini. Hanya caranya yang mungkin berbeda, yang mesti tertarik untuk generasi muda mendatang,” ujarnya.(am/gardo)