BerandaKabar WashliyahHary Tanoesoedibjo: Pemerintah Harus Menstabilkan Harga

Hary Tanoesoedibjo: Pemerintah Harus Menstabilkan Harga

JAKARTA – Harga bahan pokok melambung tinggi di bulan Ramadan. Mulai dari bawang, kentang, kacang, terigu, minyak goreng, telur, hingga daging dan cabai.

“Rakyat memang sedang berpuasa, namun bukan berarti harga-harga pangan dibiarkan naik seperti ini. Pemerintah harus segera melakukan tindakan, paling tidak dengan operasi pasar,” kata Hary Tanoesoedibjo, Ketua Umum Persatuan Indonesia Rabu (17/7/2013). Dia menambahkan operasi pasar tersebut harus terus dilakukan untuk menstabilkan harga.

Seperti diketahui harga cabai rawit merah makin pedas. Saat ini berkisar Rp 100.000 per kg, padahal harga cabai ini berkisar Rp 26.000 per kg pada awal bulan Juni lalu. Artinya harga cabai naik sekitar 284% dalam waktu sebulan. Belum lagi harga daging sapi yang mencapai Rp 90.000-Rp 100.000 per kg. Catatan saja sebelumnya pemerintah berjanji untuk menjaga harga kebutuhan bahan pokok setelah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Namun janji itu belum begitu tercermin di pasar.

Hary mengatakan kenaikan harga bahan pokok ini bagian dari efek domino kebijakan pemerintah untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Menjadi semakin berat karena kenaikan itu dilakukan menjelang Ramadan. “Kini rakyat yang harus memikul beban ini. Pemerintah tidak boleh membiarkan ini terus berlarut-larut” kata Hary.

Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang digelontorkan pun tak banyak membantu. “Sederhana saja hitung-hitungannya, misalnya sehari masak lima bahan pokok, masing-masing naik Rp 1.000 per bahan pokok. Itu sudah Rp 150.000 per bulan sudah habis BLSM. Padahal harga naik per bahan pokok bervariasi. Itu belum menghitung kenaikan BBM. Jadi masyarakat sekarang ini minus,” kata Arya Sinulingga, Wakil Ketua Umum Perindo.Dia menambahkan itu baru menghitung dengan cara paling sederhana, belum bicara inflasi, daya beli dan faktor-faktor lainnya. Arya mengatakan pemerintah harus berani mendengarkan rakyat. “Coba dipikirkan bagaimana nasib nelayan saat ini dengan harga solar naik? Bagaimana nasib keluarga mereka?,” kata Arya.

Sekadar mengingatkan pemerintah menggelontorkan BLSM sebesar Rp 150.000 per bulan. Batuan langsung tersebut sebagai kompensasi dari kenaikan bahan bakar minyak. Sedang harga BBM mulai naik pada 22 Juni 2013, untuk Premium menjadi Rp 6.500 per liter dan solar Rp 5.500 per liter. (gardo)

About Author

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
M. Najib Wafirur Rizqi pada Kemenag Terbitkan Al-Quran Braille