BerandaKabar WashliyahPuasa, DPR Ingatkan Pemerintah agar Kontrol Harga

Puasa, DPR Ingatkan Pemerintah agar Kontrol Harga

JAKARTA – Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) mengingatkan pemerintah agar mengontrol harga bahan makanan pokok, supaya masyarakat yang hendak menjalankan ibadah puasa tidak makin terbebani keuangannya.

“Kami prihatin. Besok sudah puasa, dan pemerintah SBY sudah berjanji mengontrol harga bahan kebutuhan pokok di pasar-pasar domestik. Nyatanya, harga bahan pokok terus melambung tak terkontrol. Mari kita tagih bersama-sama janji yang sudah disampaikan oleh pemerintah SBY kepada rakyat. Jangan lagi rakyat miskin menjadi korban kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat ini,” tegas Ketua Fraksi Hanura, Sarifudding Sudding SH MH di Senayan, Senin (8/7/2013).

Menurut Sudding, pasca kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) harga bahan kebutuhan pokok seperti telur ayam, daging sapi, minyak goreng serta gula pasir harganya makin membumbung. “Bahkan dari laporan tim Hanura di lapangan, harga telur ayam sudah ada yang mencapai Rp 22 ribu/kg, daging sapi di beberapa pasar ada yang sudah mencapai Rp 100 ribu/kg. Pemerintah tidak bisa tinggal diam saja melihat persoalan rakyat bawah yang makin merosot daya belinya. Harus ada upaya kongkrit, agar masyarakat bisa tenang menjalankan ibadah puasa,” tambahnya.

Lebih jauh, wakil rakyat dari daerah pemilihan Sulawesi Tengah tersebut juga mendesak agar pemerintah menjamin tersedianya bahan pokok yang cukup.

Sudding juga menyoroti langkah pemerintah yang terkesan lepas tangan, setelah membagi-bagikan BLSM kepada rakyat miskin. “Pemerintah jangan lepas tangan karena merasa telah membagi-kan BLSM ke rakyat miskin. Sebab BLSM menjadi tidak banyak membantu ketika harga-harga bahan kebutuhan pokok terus naik dan tidak terbeli oleh rakyat dengan uang bantuan tersebut,” kata dia.

Menurut Anggota DPR RI dari Komisi III tersebut, selama ini upaya yang dilakukan pemerintah untuk menekan harga bahan kebutuhan pokok cenderung bersifat parsial dan hanya menjadi media pencitraan belaka.

Pemerintah biasanya hanya melakukan operasi pasar di beberapa tempat dengan mengundang banyak media, kemudian selesai begitu saja setelah ada peliputan dari media.

“Pemerintah harus memperbanyak operasi pasar secara kongkrit,
terutama di daerah-daerah minus. Ini adalah langkah riil yang menjadi tanggungjawab pemerintah, jika serius ingin menekan harga bahan pokok. Selama ini operasi pasar yang dilakukan pemerintah masih terkesan parsial dan cenderung hanya menjadi media pencitraan belaka,” papar Sudding.

Fraksi Hanura sendiri, tambah Sudding, akan selalu bersuara keras jika menyangkut hajat hidup rakyat. Sebab menyuarakan hak rakyat sudah menjadi kewajiban seorang wakil rakyat.

“Tugas wakil rakayat adalah membela rakyat, ketika rakyat sedang kesusahan. Kami konsisten, tidak ada kata belok kanan belok kiri. Kalau ada wakil rakyat, yang dipilih oleh rakyat, tapi diam saja ketika rakyat susah, itu namanya bukan wakil rakyat. Masyarakat nanti yang akan menilai,” pungkasnya. (gardo)

About Author

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
M. Najib Wafirur Rizqi pada Kemenag Terbitkan Al-Quran Braille