LOMBOK TIMUR – Dukungan mulai mengalir deras ke pasangan Wiranto-Hary Tanoesoedibjo. Pasangan yang belum genap sepekan dideklarasikan sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden ini mendapat dukungan penuh Pondok Pesantren Syekh Zainuddin Nahdlatul Wathan, Lombok Timur NTB.
Pimpinan pondok, Al Mujahadah Ummuna Dr Hajjah Siti Raihanun Zainuddin Abdul Majid menyatakan keduanya bisa saling mengisi dengan kemampuan masing-masing. Wiranto dengan latar kepemimpinan militer dan HT yang tak diragukan dalam bidang ekonomi.
Dia menambahkan rekam jejak partai pengusungnya yaitu Hanura telah terbukti mampu menjaga amanah jauh dari korupsi. “Ini sesuai dengan pesan dan nilai-nilai pendidikan dari pendiri Nahdlatul Wathan untuk selalu menjaga amanah dan berakhlak mulia dalam beraktivitas duniawi,” tegasnya di Anjani di Lombok Timur, NTB, Minggu, (7/7/2013). Pernyataan itu disampaikan dalam peringatan ulang tahun berdirinya pondok pesantren itu yang ke-78.
Sekitar 15.000 massa hadir dalam gelaran tersebut. Mereka datang dari Lombok dan luar lombok, dari Jawa, Bali, Kalimantan, Sumatera dan lain-lain. Menurut Siti saat ini, telah tersebar 926 lembaga pendidikan di bawah Nahdlatul Wathan dan 18 Pengurus Wilayah Nahdlatul Wathan di seluruh Indonesia.
Hary dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas doa restu Siti Raihanun serta dukungan para santri. “Saya mengucapkan terimakasih atas apresiasi dan restu Ibu. Semoga kami berdua dapat menjawab kepercayaan yang diberikan dan membawa perubahan,” ujarnya.
Dia juga mengucapkan selamat ulang tahun untuk Pondok Pesantren Syekh Zainuddin Nahdlatul Wathan. “Semoga semakin tumbuh lebih besar lagi dan lebih bermanfaat lagi,” ujar Hary Tanoe.
Dia berharap, manfaat pendidikan yang disemai pondok pesantren ini bukan hanya utk masyarakat NTB tapi juga di seluruh Indonesia. “Karena, pendidikan itu sangat penting. Apalagi saat ini 40 persen masyarakat Indonesia hanya berpendidikan SD ke bawah atau sekitar 100 juta penduduk,” terang dia.
Turut hadir Sekretaris PBNW, Dr Tuan Guru Haji Lalu Abdul Muhyi Abidin MA dan Pengurus Wilayah NW, Tuan Guru Bajang. Siti Raihanun juga mengatakan agar para santri dan alumni tidak sekadar mengejar nafsu duniawi dan tidak meninggalkan ibadah.
Deklarasi Perindo
Di tempat yang sama, Hary Tanoe mendeklarasikan DPW Perindo NTB. Dia melantik Lalu Gede Syamsul Mujahidin selaku Ketua Perindo NTB. Ketua Dewan Pakar Dr Fahrurozi Dahlan dan DA Malik dipercaya sebagai Sekretaris DPW.
Hary Tanoe optimistis sosok Gede sebagai generasi muda sanggup memperjuangkan perubahan positif di NTB. “Selamat bekerja dan berjuang, kita buktikan eksistensi Perindo untuk masyarakat Indonesia,” harap dia.
Hary mencermati, potensi NTB mencakup sumber daya alam seperti perikanan dan pertanian. Selain itu pasar UKM yang dapat memanfaatkan jumlah penduduk yang cukup banyak.
Gede menegaskan komitmennya untuk turut mengawal perubahan di Nusa Tenggara Barat. “Pengurus dan kader Perindo harus sanggup melakukan kerja-kerja nyata untuk bersama menyejahterakan warga NTB.
DPW Perindo NTB juga telah memiliki kepengurusan DPD di tingkat kabupaten dan kota. Antara lain, Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Kabupaten Dompu.
Pengurus Perindo yang mendampingi HT antara lain, Wakil Ketua DPP Perindo, Arya Sinulingga, Sekjen Ahmad Rofiq, Wasekjen V Ajun Damayanti, Ketua Bidang Politik, Hukum dan HAM Perindo Yusuf Lakaseng, Bendahara Henry Suparman, dan Ketua Rescue Perindo Adin Denny.
Perindo NTB ini merupakan kepengurusan daerah ke sebelas dan yang pertama di kawasan Bali-Nusa Tenggara. Sebelumnya, DPW Perindo telah terbentuk di DKI Jakarta, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat dan Sulawesi Utara. (gardo)