LONDON – Bulan Ramadan tahun ini di Inggris terasa akan berbeda pada Ramadan sebelumnya. Pasanya, tasiun televisi Channel 4 bakal menyiarkan azan selama bulan puasa. Ini adalah yang pertama dilakukan sebuah saluran televisi arus utama di Britania Raya.
Adalah Kanal televisi Channel 4 mengumumkan program baru untuk menyambut bulan Ramadan di Inggris. Selama bulan puasa itu, Channel 4 akan menyiarkan suara adzan lima kali sehari.
Tribunnews.com mengutip laporan The Sun yang menyebutkan, program Channel 4 itu mengundang kritik dan sejumlah pihak tapi mendapat dukungan penuh dari tokoh-tokoh Islam.
Bos Channel 4, Ralph Lee, menjelaskan, program adzan itu ditujukan untuk 2,8 juta umat Muslim di Inggris.
“Hampir lima persen penduduk negara ini terkait dengan Ramadan,” kata Lee.
“Saya ingin mendorong orang untuk berpikir tentang Islam dalam cara yang tidak diasosiasikan dengan terorisme,” tambah Lee.
Sebagian warga Inggris menganggap Islam atau Muslim sebagai identik dengan terorisme. Belum lama ini, seorang tentara bernama Lee Rigby dibunuh, diduga dilakukan oleh teroris.
Inggris adalah salah satu sekutu utama Amerika Serikat untuk memerangi apa yang mereka sebut sebagai “terorisme”.
Tindakan Channel 4 yang akan menyiarkan adzan selama Ramadan dianggap sebagian warga Inggris sebagai tindak provokatif akan meningkatkan tensi di antara komunitas.
Siaran adzan itu ditayangkan selama tiga menit, sesuatu yang tidak lazim di televisi Inggris. Pemirsa akan mendengar suara muadzim Hassen Rasool.
Adzan subuh pertama kali akan berkumandang pukul tiga pagi waktu setempat pada hari pertama Ramadan.
Selanjutnya, pada 13.11 (dhohor), 17.26 (asar), 21.20 (magrib), dan 22.49 (isya) waktu setempat.
“Islam adalah agama yang pertumbuhan (pengikutnya) paling cepat di negara ini,” kata Anjem Choudary, seorang ulama, dan memperkirakan pada 2015 Inggris akan menjadi “negara Muslim”, seperti dilaporkan The Sun.
“Kami ingin melihat hukum Islam (diterapkan) di Inggris dan hanya Allah yang tahu apakah kita sudah mengarah ke sana,” kata Abu Zakariyya dari Islamic Emergency Defence group.(berbagaisumber/gardo)