JAKARTA – Pengulingan Presiden Mohammed Morsi telah digulingkan militer dan pemimpin militer Mesir mengumumkan ketua Mahkamah Agung untuk sementara akan memegang kekuasaan presiden dan undang-undang dasar akan dibekukan pertanda lemahnya politik Islam. Hal itu bisa menimbulkan perpecahan dengan pendukung Morsi dengan penantangnya.
“Muslim di Mesir saat ini tidak solid,” kata Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Yusnar Yusuf MS, kepada Kabarwashliyah.com, Kamis (4/3/2013).
Yusnar mengatakan, kondisi itu adalah wujud dari prediksi Nabi Muhammad SAW. Islam semakin banyak, tetapi seperti buih di lautan. “Rapuh, lemah dan terpecah. Terjangkit penyakit ‘Wahhan’. Cinta dunia dan takut mati,” paparnya.
Ketua Umum PB Al Washliyah ini mengingatkan, jika penyakit ini menerpa Wasliyin, maka amal ittifaq Al Washliyah sukar tercapai.
“Semoga penyakit ‘Wahhan’ tidak merebak kepada ummat Isalam dimanapun ia berada,” demikian Yusnar Yusuf.
Seperti diketahui, situasi di Mesir kian tidak menentu. Presiden Mohammed Morsi digulingkan militer dan pemimpin militer Mesir mengumumkan ketua Mahkamah Agung untuk sementara akan memegang kekuasaan presiden dan undang-undang dasar akan dibekukan.
Mohammed Morsi, presiden berhaluan Islam itu menolak digulingkan dan meminta warganya terus mendukungnya. “Saya masih tetap Presiden Mesir,”tegas Mohammed Morsi yang terpilih lewat pemilu setelah Husni Mobarak ditangkap.
Dalam pidato yang disiarkan secara langsung melalui televisi, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi mengatakan ketua MA akan mengawasi periode peralihan, yang dijalankan oleh para teknokrat, hingga terselenggara pemilu parlemen dan pemilihan presiden. (gardo)