JAKARTA – Partai Amanat Nasional (PAN) tidak terpengaruh dengan deklarasi tiba-tiba Wiranto dan Harry Tanoesudibyo sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden Partai Hanura. PAN masih menunggu momentum yang tepat untu mendeklarasikan Hatta Rajasa sebagai calon presiden. “PAN masih realistis menunggu hasil pemilu legislatif,” kata Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PAN, Muhammad Najib kepada wartawan di kompleks parlemen Senayan, Rabu (3/7/2013).
Najib mengakui saat ini ada dorongan dari sejumlah kader di internal PAN untuk segera mendeklarasikan pencapresan Hatta. Dorongan itu muncul mengingat sampai saat ini survey elektabilitas Hatta belum masuk posisi tiga besar. Deklarasi segera, imbuh Najib, dianggap bisa meningkatkan sosialisasi figur Hatta ke masyarakat. “Mengingat rating Pak Hatta belum tiga besar dalam rating survey,” ujarnya.
Dorongan untuk segera mendeklarasikan Hatta sebagai capres dianggap najib sebagai bagian dari dinamika demokrasi di PAN. Menurutnya PAN tetap akan bertindak realistis dengan menunggu hasil Pemilu Legislatif (pileg) 2014 selesai. “Karena hasil pileg yang menentukan apakah PAN akan terus mengusung capres atau berkoalisi,” katanya.
Najib mengatakan deklarasi sebelum Pileg memiliki kelemahan dan kelebihan. Kelemahannya, publik bisa mempersepsikan kandidat capres dan cawapres sebagai figur yang ambisius alias haus kekuasaan. Selain itu, kandidat capres dan cawapres yang terburu-buru mendeklarasikan diri bisa mengalami berbagai serangan politik dari pihak lawan. Sedangkan dari sisi kelebihan, Najib mengatakan deklarasi dini pasangan capres-cawapres memungkinkan partai untuk mensosialisasikan diri dalam waktu yang panjang.
“Keuntungannya sosialisasi lebih panjang,” ujarnya. (gardo)
About Author
