JAKARTA – Musik Keroncong kian terpinggirkan. Generasi muda mulai merasa asing dengan musik yang lahir dibuminya ini. Alasanya itulah membuat Anjungan Sumatera Utara Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menggelar Festival Keroncong. Festival Keroncong Se-Jabodetabek yang diprakarsi oleh Badan Koordinasi Organisasi Musik Keroncong (BKOMK) Provinsi DKI Jakarta ini diikuti oleh grup keroncong dari wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Bogor.
“Ini kali pertama, sejak berdirinya TMII tahun 1975, Anjungan Sumut menggelar musik Keroncong,” kata kata Kepala Anjungan Sumut, Tatan Daniel, di TMII, Jakarta Timur, Minggu (1/7/2013).
Agar musik nasional itu diminati generasi muda, maka Ajungan Sumut TMII pun menggebraknya dengan menggelar Festival Musik Keroncong. “Saya salut kepada panitia dari BKOMK Jakarta yang begitu gigih serta mempercayai diselenggarakannya acara Festival Keroncong di Anjungan Sumut,” kata Kepala Anjungan Sumut, Tatan Daniel, di TMII, Jakarta Timur, Minggu (30/6/2013).
Tatan mengatakan, musik keroncong sudah mulai terpinggirkan oleh derasnya arus globalisasi. “Musik keroncong tidak semata berkembang di Jawa saja, di Sumatera Timur (Medan Deli-red), tahun 1960-an banyak tumbuh perkumpulan musik keroncong, namun kini satu per satu grup musik keroncong itu punah,” kata dengan nada prihatin.
Karena komit dengan pelestarian budaya dan kesenian, maka Anjungan Sumut dengan tangan terbuka memberikan kesempatan kepada seniman manapun, termasuk Keroncong untuk mengapresiasikan karya dan pengabdian kesenimanannya.
“Komit dalam pelestarian seni dan budaya, maka kami, Anjungan Sumut TMII telah membeli seperangkat alat musik Keroncong untuk generasi muda belajar tentang musik Keroncong di Anjungan,” papar Tatan.
PEMENANG
Festival Keroncong Se-Jabodetabek yang digelar Minggu, (30/6/2013) di Anjungan Sumut TMII memberikan penghargaan juara I kepada Grup Keroncong Bintang Bogor, Candra Purnama (Juara II), Tridkarma (Juara III) dan Grup Mawar Sekuntum (Juara Harapan I).
Untuk penyanyi Keroncong Pria diraih oleh Iwan (Juara I), Wahyu Nugrogo (Juara II), H. Sutrisno Hadi (Juara III) dan H, Abdullah (Juara Harapan I). Sedang untuk penyanyi Keroncong Wanita dimenangkan oleh Sri Maryani (Juara I), Agnes (Juara II), Ibu Suharno (Juara III) dan Woro Utami (Juara Harapan I).
“Keroncong adalah musik asli Indonesia, Untuk itu perlu dan harus dilestarikan, diadakan pembinaan serta dikembangkan agar tidak punah. Juga agar diakui negara lain,” kata Ketua Panitia dari BKOMK Provinsi DKI, Sumarjo, disela-sela acara festival Keroncong.
Dengan digelarnya acara Festival Keroncong, bisa melestarikan, pembinaan dan pengembangan musik keroncong di tanah air. “Acara ini akan rutin kita laksanakan dua tahun sekali. Tujuannya, untuk melakukan evalauasi, sudah sejauh mana musik keroncong bisa bertahan di negeri ini,” katanya.
TERHARU
Penyanyi Keroncong kawakan Sundari Sukoco sempat terharu melihat maraknya acara festival, meski digelar secara sederhana. Dia berharap, kegiatan seperti bisa terus ditumbuhkembangkan.
“Saya terharu melihat masih ada festival keroncong seperti ini. Bagimanapun juga, kita harus sama-sama melestarikan musik yang ikut membangun semangat para pejoang dalam memerdekakan negeri ini,” kata Ketua Umum Himpunan Artis Musik Keroncong Indonesia (HAMKRI), Sundari Sukoco, usai melantukankan sumbangan lagu. (gardo)