JAKARTA – Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II, meninjau langsung penyaluran dana Balsem (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat), antara lain Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz di Kantor Pos, Jalan Fatmawati Nomor 10, Jakarta Selatan, Menperakraf Mari Elka Pangestu di Kantor Pos Angke, Jakarta Barat dan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C Sutardjo di Kantor Pos Cabang Cengkareng, Jakarta Barat.
“Saat ini kebutuhan masyarakat terus meningkat tak terkecuali mereka yang kurang mampu. Saya berharap dengan BLSM ini bisa membantu masyarakat untuk menjaga daya belinya karena pengurangan subsidi BBM,” ujar Menpera Djan Faridz di Kantor Pos Jl Fatmawati Jakarta Selatan, kepada sejumlah wartawan di sela-sela kegiatan peninjauan tersebut, Sabtu (22/6/2013).
Menpera didampingi oleh Sekretaris Kementerian Perumahan Rakyat (Sesmenpera) Rildo Ananda Anwar dan Senior Vice President Operasi PT Pos Indonesia (Persero) Zulkifli Assagaf. Menpera juga sempat berdialog langsung dengan para petugas pos yang berada dibagian verifikasi serta masyarakat penerima BLSM.
Lebih lanjut, Menpera menuturkan, penyaluran BLSM melalui kantor pos dirasa cukup tepat dan sangat membantu masyarakat. Selain memiliki kantor cabang yang relatif banyak hingga ke pelosok daerah, layanan kantor pos juga relatif banyak dan mudah dijangkau oleh masyarakat dari segala lapisan.
Oleh karena itu, Menpera juga menyatakan ke depan juga ingin menjajaki kerjasama dengan PT Pos Indonesia (Persero) dalam penyaluran Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk masyarakat di seluruh Indonesia. Tahun ini setidaknya ada 500.000 rumah yang akan mendapat BSPS.
“Penyaluran BLSM lewat kantor pos sangat tepat dan mudah dijangkau oleh masyarakat. Pelayanan dan pendataannya juga cepat dan mudah. Ke depan kami juga ingin bekerjasama dengan PT Pos Indonesia dalam penyaluran BSPS,” katanya.
Satu penerima Balsem, Rohayah,54, mengungkapkan, dirinya sangat senang menerima bantuan dari pemerintah tersebut. Dirinya menerima BLSM sekitar Rp 300.000 dan rencananya akan digunakan untuk membiayai anaknya yang saat ini sedang duduk di bangku SD dan SMP.
Menurut wanita yang tinggal di daerah Karang Tengah, Lebak Bulus tersebut, penghasilan suaminya yang bekerja sebagai buruh tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Uang ini akan saya gunakan untuk biaya sekolah anak saya. Saya mengucapkan terimakasih kepada pemerintah atas bantuannya,” katanya.
(rilis/esbeem)