JAKARTA – Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta memastikan menaikan tarif angkutan umum 30 persen, jika pemerintah secara resmi mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.
Ketua Organda DKI Soedirman mengaku sudah mempersiapkan segala teknis kenaikan tarif tersebut. “Sampai Selassa sore kami masih teru rapat untuk persiapan kenaikan tarif,” tuturnya.
Menurutnya, kenaikan harga BBM subsidi merupakan faktor utama yang mendongkrak kenaikan tarif angkutan umum dan kenaikan seluruh kebutuhan masyarakat.berdasarkan pengalaman suku cadang kendaraan juga akan ikut naik .
Kenaikan 30 persen menurutnya masih tidak sebanding, ika dibandingkan dengan rencana kenaikan harga BBM subsidi yang mencapai 40 persen. “Kan kenaikan harga BBM dari Rp4.500-Rp6.500, lebih dari 30 persen,” jelasnya.
Soedirman mengaku hingga saat ini tidak ada kekhawatiran dari para sopir angkutan umum yang sudah siap menghadapi segala keluhan dari masyarakat.
Rencana pemerintah menaikkan harga BBM pekan depan dipastikan akan berimbas pada kenaikan tarif angkutan umum. Para awak angkutan kota justru khawatir pelanggan akan lari ke kendaraan pribadi.
Sejumlah sopir justru mengkhawatirkan kenaikan tarif memicu masyarakat akan beralih ke kendaraan pribadi. Sebab selama ini penumpangnya saja sudah sepi dkarenakan mudahnya orang kredit motor ditambah dengan mengisi BBM sepuluh ribu bisa buat satu minggu, sedangkan angkot tiga kali naik sudah sepuluh ribu ongkosnya belum kembalinya.
Saat ini para sopir hanya bisa pasrah terhadap kebijakan pemerintah. Impian rakyat kecil sebenarnya sederhana saja, berharap hidup tidak semakin susah meski BBM dinaikan. (gardo)