BerandaKabar WashliyahAgar Kelak Tak Rakus, Caleg DPR NasDem Ditatar Makan Nasi Raskin

Agar Kelak Tak Rakus, Caleg DPR NasDem Ditatar Makan Nasi Raskin

JAKARTA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI akhir-akhir ini selalu menjadi sorotan masyarakat bukan karena kinerjanya yang membaik, tapi karena mental korupsi membuat banyak wakil rakyat menjadi tersangka di Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK). Agar mental kuat dari kerakusan proyek, maka Partai Nasional Demokrat (NasDem) mentatar calon legislatif (Caleg) dengan hidangan makanan sederhana, nasi beras (raskin), tahu, Tempe, dan mie instan.

“Acara partai yang dilakukan di sebuah hotel bintang 5 biasanya menunya mewah dan harganya mahal, kita hanya mengingatkan semua caleg Nasdem untuk menghayati penderitaan rakyat yang tidak bisa makan makanan mewah. (Kita makan) dengan nasi raskin. Lauknya, hanya tahu tempe dan mie instan saja,” Kata Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capela dalam acara Pekan Orientasi Caleg DPR Partai NasDem di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Selasa (4/6/2013).

Rio menjelaskan, acara makan siang dengan nasi raskin dan lauk ala kadarnya itu bertujuan agar para caleg Partai Nasdem tidak dimanjakan dengan hal-hal yang mewah ketika menjadi anggota DPR nanti.

“Sehingga tidak mabuk akan kekuasaan seperti yang terjadi pada saat ini yang dilakukan kader-kader partai lain,” tegas Rio.

Rio juga menjelaskan, acara makan nasi raskin dan penghayatan masyarakat miskin oleh para kader Nasdem bukanlah bagian dari bentuk pencitraan semata.

“Tapi untuk mewujudkan perubahan itu sendiri. Karena masih banyak rakyat kita yang tidak mampu makan 1 hari 3 kali. Dan mungkin hanya makan nasi bungkus sehari sekali saja,” terangnya.

Menurutnya, makan tahu tempe ini belum parah. Seharusnya caleg dididik lebih parah lagi, karena ini nasinya masih putih, meskipun menggunakan beras raskin. “Seharusnya nasi campur jagung agar lebih menghayati lagi penderitaan rakyat,” kata Rio.

Tidak hanya ditingkat DPR RI saja, kelak partai besutan Surya Paloh ini akan dilakukan pada tingkat DPRD I dan DPRD II se-Indonesia. “Pola yg sama juga dilakukan di daerah-daerah. Dimanapun, kita tetap memainkan soal makanan. Terutama makanan khas daerah,” kata Rio. (gardo)

About Author

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
M. Najib Wafirur Rizqi pada Kemenag Terbitkan Al-Quran Braille