JAKARTA – Anggota Komisi X DPR RI Dedy Gumelar secara tegas menolak jika Kurikulum 2013 diterapkan pada ajaran baru tahun ini. Bahkan Dedy mempertanyakan motif Kemendikbud yang terkesan memburu-buru atau bahkan memaksakan penerapan kurikulum baru.
“Saya pribadi menolak diterapkannya Kurikulum 2013. Sebab, belum ada kajian yang matang soal Kurikulum 2013,” kata Dedy Gumelar alias Miing Bagito, Selasa petang, (28/5/2013)
Politisi PDI-P ini menyatakan tidak ada kaitannya antara berantakannya Ujian Nasional (UN) tahun ini dengan Kurikulum 2013. “UN yang berantankan itu satu persoalan tersendiri dan tidak ada kaitannya dengan Kurikulum 2013,” paparnya.
Menurutnya, sejauh ini belum ada evaluasi komprehensif terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah diterapkan sejak 2006 silam. “Sesungguhnya ada motif apa sih memburu-buru kurikulum, sementara penunjang utamanya belum siap,” katanya.
Terlebih lagi, terjadi pembengkakan anggaran Kurikulum 2013 yang pada awalnya pemerintah menganggarkan Rp 648 miliar meningkat menjadi Rp 2,4 triliun.
Dengan penyerapan terbesar untuk pengadaan buku yang berisi kompetensi inti dan dasar dari tingkat SD hingga SMA/SMK. Selain itu, ia mengkritisi kesiapan guru untuk pelaksanaan Kurikulum 2013.
“Dari kesiapan guru, master teachingnya aja sekarang sudah bulan Maret kalau Juli diluncurkan melatih gurunya kapan,” tegas Dedy.
Apa lagi kata Dedy, sosialiasi Kurikulum 2013 sangat minim. Bahkan katanya, hanya 5% guru dan murid mengetahuinya. “Terus kalau sudah begiyu, mau ngapain?” katanya. (gardo)