JAKARTA – Anggota Komisi III DPR Indra mengaku bahwa dirinya tidak terkejut ketika mendengar kabar adanya tahanan koruptor yang kerap kali keluar masuk Lembaga Permasyarakatan (Lapas).
Indra menegaskan, Abraham Samad selaku Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyatakan adanya terpidana kasus korupsi yang berada di penjara selain rumah tahanan KPK, tidak pernah menjalani masa penahanan yang sebenarnya harus mengungkapkan ke publik Lapas mana yang dimaksud.
Menurut Indra, hal tersebut amatlah penting, mengingat jangan sampai nantinya publik menilai bahwa semua Lapas-lah yang bisa membiarkan tahanannya keluar masuk seperti itu.
“Mana, rutan mana, terus siapa? Ini penting dalam rangka melakukan penindakan. Kalau tanpa ada kejelasan maka akan jadi bias, karena tidak semua Lapas seperti itu. Tidak semua Karutan, Kalapas atau sipir yang memperjualbelikan idealisme,” kata Indra di Kantor Bawaslu, Jumat (10/5/2013).
Di sisi lain kata Indra, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) juga harus melakukan evaluasi, meski hanya mendapatkan keterbatasan informasi. “Jangan sampai lepas tangan dan melakukan kroscek,” ungkap Indra.
Lebih lanjut politisi asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini pun menduga Lapas yang dimaksud Abraham Samad tersebut, adalah Lapas Sukamiskin, Bandung dan Lapas Cipinang. Pasalnya, selama ini kedua Lapas tersebut menjadi tempat tahanan koruptor kelas kakap.
Namun begitu Indra enggan mendahului sebelum adanya verirfikasi baik dari Abraham Samad maupun Kemenkumham.
“Kalau kata kuncinya koruptor kakap maka sudah jelas yang dimaskukan adalah Lapas Cipinang dan Lapas sukamiskin. Nah itu harus diverifikasi dan dilakukan evaluasi dan krosecek,” tegas Indra mengakhiri. (wi/gardo)
About Author
