JAKARTA – Wakil Menteri Keuangan, Mahendra Siregar mengaku, bahwa pihaknya kini tengah melakukan kajian terkait besaran harga baru dari rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.
Sejauh ini, kata dia, telah mengerucut kedalam beberapa opsi. Salah satunya, adalah harga bbm bersubsidi akan naik sebesar Rp 2.000 per liter.
“Intinya harganya itu akan bawah harga pertamax, kemungkinan dikisaran Rp 6.500 per liter,” ujar Mahendra di Jakarta, Selasa (30/4/2013).
Dikatakan Mahendra, dengan menaikan harga BBM bersubsidi untuk semua jenis kendaraan sebesar Rp 2.000 per liter. Maka diperkirakan negara akan dapat menghemat anggaran sebesar Rp 50 triliun.
“Sebenarnya pengurangannya itu bisa hampir Rp50 triliun,” terang Mahendra.
Anggaran lebih sebesar Rp 50 triliun tersebut, lanjut Mahendra, akan disalurkan kedalam beberapa program baik penanggulangan kemiskinan maupun program pembangunan lainnya. Namun, besaran dan sebaran anggaran akan tergantung pembahasan dengan DPR RI melalui RUU APBN-P 2013.
“Berapa yang dibelanjakan, berapa yang keluar untuk Raskin, berapa untuk Bantuan Siswa Miskin, Program Keluarga Harapan atau program lainnya, akan dibahas bersama DPR. Kita harap respon DPR akan positif,” katanya. (hr/gardo)