SERPONG – Warga dan jajaran pegawai negeri sipil (PNS) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendukung rencana maupun program Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mewajibkan PNS setiap hari Jumat menggunakan pakaian muslim atau khas betawi di lingkungan pemkot setempat.
“Tak masalah jika memang setiap hari Jumat seluruh karyawan menggunakan baju muslim atau khas betawi di wilayah kantor pelayanan Pemkot Tangsel muali dari kantor walikota hingga kelurahan dan lainnya,” kata Ny. Susi, warga Serpong.
Kewajiban menggunakan pakaian muslim maupun khas betawi, tambah dia, tentunya menambah kesan religius dan tak menghilangkan kebudayaan yang ada. “Asalkan tak memberatkan karyawan yang ada,” tuturnya.
Ny. Imas, satu PNS di Tangsel, juga mengaku tak keberatan jika harus menggunakan pakaian muslim. Terlebih sebagian karyawati di Kota Tangsel juga sudah menggunakan jilbab. “Yang perlu dikaji lebih jauh hanya pakaian untuk pria apakah menggunakan pakaian khas betawi, baju koko atau lainnya,” tuturnya.
Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany didampingi Kabag Humas Dedi Rafidi, mengakui bawah Pemkot Tangsel sedang merencanakan permberlakuakn wajib pakaian muslim atau khas betwai bagi PNS di seluruh wilayah kerja setiap hari Jumat. “Agar kultur budaya dan motto nuansa religiusnya tidak hilang,” terangnya serti dikutip dari laman poskotanews.com
Yang jelas pada dasarnya rencana ini tidak boleh membebani pegawai. Sebab mereka bakal sibuk membeli baju baru untuk seragam muslim ini termasuk motif dan model dibebaskan, tidak sama seperti seragam sipil hijau yang kerap digunakan pegawai Pemkot Tangsel.
“Modelnya bebas asal temanya baju muslim dan harus nyaman buat kerja. Apalagi pegawai yang sering ke lapangan,” katanya yang mengaku kini sedang dikonsultasikan dengan sekretaris daerah (Sekda) untuk dilakukan pengkajian lebih jauh serta merumuskan masalah pakaian muslim tersebut. (*/esbeem)
About Author
