JAKARTA – Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMP/MTs pada sejumlah wilayah molor beberapa jam, akibat distribusi naskah soal terlambat, seperti yang dialami oleh siswa SMP Sejahtera I Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dan di Kabupaten Timur Tengah Utara (TTU) Nusa Tenggara Timur (NTT), ujian molor hingga pukul 15:00 Wita.
Di SMP Sejahtera 1 Sukaraja, Kabupaten Bogor, molor sekitar 1,5 jam dari jadwal semula pukul 08:00 Wib. Bahkan menjelang pukul 09:00 WIB, siswa sebagian masih berada di luar dan di dalam kelas.
Baru pada pukul 09.00 WIB, bel berbunyi dan siswa mulai masuk ke ruang ujian.”Pukul 04.00 kami diberi tahu subrayon ujian ditunda karena soal belum terbagi merata,” kata Mekar Laksmi, Kepala SMP Sejahtera 1, sebagaimana dikutip dari laman kompas.com
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Aman Muslihat, mengatakan ada kekurangan soal untuk 13.207 siswa hingga dinihari. Total siswa yang mengikuti UN di Kabupaten Bogor 72.173 siswa. “Soal baru lengkap dikirim dari percetakan di Tangerang pukul 04:30. Tapi perlu waktu mengirim ke subrayon karena geografis. Akhirnya ditunda 1,5 jam,” kata Aman.
Di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, sebagaimana dialami oleh siswa SMP Katolik Xaverius Putri.
Mereka mengaku sangat kecewa dengan penundaan jadwal ujian itu. “Kalau ujian dengan pagi, otak kami masih fresh; tetapi kalau sudah siang atau sore, selain panas, juga membuat kami mengantuk, yang otomatis akan mengganggu konsentrasi kami sehingga akhirnya membuat kami stres. Belum lagi kalau kami sampai rumah disuruh orangtua untuk kerja di rumah, terus nanti balik kembali ke sekolah, pasti akan capek sekali,” kata Geri yang diamini Anggi dan Via, siswa.
Ketua Panitia UN SMP/Mts, Emanuel Anunu, yang ditemui terpisah, mengaku bahwa naskah soal UN baru saja tiba pada pukul 2.00 Wita dini hari tadi sehingga belum didistribusikan ke sekolah-sekolah. Sebab, pendistribusian masih membutuhkan konsultasi dengan Bupati TTU. “Kita sementara rapat dengan para kepala sekolah SMP dan kami berencana akan distribusikan soal UN, tapi kami masih harus konsultasikan dulu dengan Pak Bupati. Untuk Kabupaten TTU, jadwalnya sekitar pukul 15.00 Wita, tetapi itu juga belum pasti,” kata Emanuel kepada kompas.com
MENDIKBUD SIDAK
Sementara itu, untuk memastikan ujian nasional (UN) tingkat SMP/MTs berjalan lancar, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh, inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah sekolah di Jakarta Utara. Didampingi Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto, Nuh yang memulai sidak pukul 05:30 di SMPN 30 Koja, Jakarta Utara tersebut mengatakan bahwa seluruh soal UN SMP diseluruh Indonesia sudah didistribusikan dengan baik.
“Sampai Minggu malam, saya bersama Wapres Boediono mengecek ke semua wilayah hingga yang terpencil, semua soal sudah siap,” jelas Nuh, Senin (22/4) di Jakarta, seperti dilansir poskotanews.com
Karena itu Nuh yakin bahwa pelaksanaan UN SMP kali ini akan berjalan lancar. “Kemarin yang UN SMA terkendala masalah distribusi soal. Tetapi mudah-mudahan yang SMP semua sesuai rencana,” tambahnya.
Nuh mengatakan UN SMP jumlah pesertanya jauh lebih banyak dibanding UN SMA. Sesuai data BSNP, hingga kemarin siswa yang tercatat mengikuti UN SMP sebanyak 3.717.498 siswa yang tersebar di 51.163 sekolah lokasi ujian.
Mengenai UN SMP/MTs di sejumlah daerah ditunda gara-gara distribusi soal terlambat. Menurut Mendikbud M Nuh, penundaan itu bukan masalah. “Oh gitu ya. Ya nggak apa-apa kan terlambat satu dua jam ya nggak apa-apa,” kata M Nuh di kawasan Jakarta Pusat, Senin (22/4/2013).
Menurut dia, pelaksanaan UN yang terpenting digelar hari ini. Jadi nggak apa-apa terlambat, Pak? “Makanya saya bilang serentak hari ini, bukan jam ini,” jawab M Nuh.
M Nuh juga memaklumi kegelisahan para siswa peserta UN. “Kemungkinan siswa gelisah tetapi ya nggak apa-apa,” ujar dia.
Untuk soal UN yang tertukar, M Nuh mengatakan bisa diatasi.
“Belum dibuka. Kalau sudah tahu (tertukar) ya ditukar,” kata M. Nuh sebagai mana dikutip dari laman detik.com (*/esbeem)