JAKARTA – Pimpinan Majelis Amal Sosial Pengurus Besar Aljam`iyatul Washliyah (PB Al Washliyah), mendesak aparat kepolisian, kemdikbud serta Kepala SMA 2 Toli-Toli menindak pelaku pelecehan gerakan solat. Perbuatan mereka telah mengusik umat Islam Indonesia, karena gerakan ibadah mereka campur dengan joget serta musik.
“Kemdikbud, polisi, kepala sekolah dan pejabat terkait harus menangani kasus ini dengan cepat,” tegas Ketua Majelis Amal Sosial PB Al Washliyah, H.Syamsir Bastian Munthe di Jakarta, Rabu (17/4/2013).
Gerakan itu diunggah di media jejaring sosial youTube dengan judul `Kelakuan Siswa SMA 2 Toli-Toli`, menurut Syamsir, aktifis Ormas Islam Al Washliyah ini, sungguh terlalu. “Astaghfirullah, kenapa generasi muda seperti mereka melakukan hal yang merusak nilai-nilai agama. Ini sangat melecehkan.”
Kepala SMA 2 Toli-Toli, guru dan pejabat terkait di daerah setempat, diingatkan oleh Syamsir, harus bertindak cepat. Meski pun pelakunya berendau gurau, tapi harus diungkap motif perbuatan mereka apa. “Kepolisian dan Kemdiknas harus memberi teguran kepada pelakunya, sehingga tidak terulang lagi. Kemudian tayangan di yutube itu harus dihapus atau diblokir, sebelum tayangan itu mengundang reaksi lebih besar.”
Seperti diketahui, sebuah tayangan berjudul “Kelakuan Siswa SMA 2 Toli-Toli” yang dimuat di laman Youtube telah membuat masyarakat resah. Video yang dipublikasikan pada Selasa, 16 April 2013 telah ditonton lebih dari 300 orang itu melahirkan banyak kecaman dan komentar.
Video berdurasi 5:34 detik itu berisi 5 orang siswi menggunakan seragam olah raga bertuliskan SMA 2 Toli-Toli di bagian punggung sedang berada di ruang kelas mempraktekkan solat, melantunkan ayat-ayat suci (surat Al Fatiha dan Bismillah), sambil disertai joget-joget dan tarian mengikuti lagu. (*/esbeem)