JAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PP-HIMMAH), Aminullah Siagian, mengecam keterlambatan pendistribusian soal Ujian Nasional (UN) untuk tingkat Sekolah Menengah di 11 Provinsi di wilayah Indonesia yang berakibat diundurnya jadwal ujian nasional (UN).
Menurut catatan Amin, sepanjang sejarah pelaksanaan Ujian Nasional (UN) belum pernah terjadi ada UN tidak serentak.” Meski UN selalu ada catatan kecurangan, tapi dalam hal pelaksanaan tidak pernah sefatal ini,” kata Amin di kantor PP HIMMAH, Jl. Ahmad Yani, Jakarta Pusat, kepada Kabar Washliyah, Senin (15/4/2013).
Aminullah Siagian menegaskan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh harus bertanggungjawab dan mundur dari Jabatan dan atas kekacauan pelaksanaan UN tahun ini.
“Untuk hajatan nasional begini dia tidak mampu ya harusnya mundur,” kata Amin .
Pelaksanaan UN SMA tahun ini dikritik banyak pihak karena pelaksanaannya kacau balau. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui akun twitternya @SBYudhoyono, Minggu (14/4/2013), memerintahkan Mendikbud menginvestigasi penundaaan UN di 11 provinsi akibat keterlambatan distribusi soal-soal UN.
Diberitakan sebelumnya, terkait dengan adanya kendala teknis dalam pengepakan naskah soal di percetakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengumumkan penundaan jadwal (UN) 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia pada jenjang SMA/MA/SMALB/SMK dan Paket C di 11 provinsi.Ke-11 provinsi yang mengalami pergeseran jadwal UN tersebut adalah: Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur dan ini fatal.
Selain itu, Amin minta Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kejaksaan Agung untuk memeriksa pencetak materi UN. Informasi yang kami terima, percetak materi UN tersebut yaitu Galia Printing Indonesia yang tugasnya menyebar soal ke Indonesia. (am/gardo)