JAKARTA – Anggota Timwas Century DPR, Bambang Soesatyo menilai Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam mengeluarkan perkataan kontroversi yang membuat bingung masyarakat. Bahkan menurutnya hal tersebut bukan yang pertama kalinya.
“Tidak satu dua kali dia telah membuat langkah pemerintah blunder. Menurut saya, Dipo sudah offside. Statement Dipo itu menunjukan ketidakpahamannya terhadap konstitusi,” kata Bambang Soesatyo di Jakarta, Sabtu (13/4/2013).
Menurut Bambang, Dipo tidak paham konstitusi. Karena ketentuan dan konsekwensinya sudah diatur oleh Undang-undang. “Anak sekolah menengah pertama saja paham kalau pemanggilan DPR ada konsekwensinya bila tidak datang. Itu semua diatur dalam UU,” tegasnya.
Sehingga menurut Bambang, sikap Dipo ini akan menambah buruk citra pemerintahan. Menurutnya, kalau Dipo meminta Boediono untuk tidak memenuhi panggilan DPR, itu sama saja dia menjerumuskan Boediono dan menambah buruk pemerintahan ini dimata rakyat.
Apalagi keterlibatan mantan Gubernur BI itu, tegas Bambang, beserta semua fakta hukum terkait penyimpangan dalam pemberian dana FPJP dan dana Bailout kepada Bank Century yang tidak memenuhi persyaratan itu sudah hadir di ruang publik.
“Kita hanya ingin mengingatkan Dipo, bahwa ibarat kejuaran balap formula-1, pemerintahan ini sdh berada dalam tikungan terakhir. Harusnya Dipo fokus membantu SBY menjaga pemerintah ini agar bisa sampai di garis finish 2014,” tukasnya.
Melihat perilaku Dipo yang seperti ini, Bambang menyampaikan wasa khawatirnya akan nasib diujung pemerintahan SBY yang tinggal menghitung waktu saja.
“Kalau perilaku Dipo tdk berubah, saya khawatir Dipo seperti sengaja menyiram olie ditikungan. Sehingga mengakibatkan pemerintahan ini slip alias offside dan gagal mencapai garis finish,” tutupnya. (gardo)