JAKARTA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tetap akan kritis terhadap pemerintah, baik berada di dalam pemerintahan maupun jika berada di luar pemerintahan.
Demikian dikatakan politisi senior PKS, Hidayat Nurwahid kepada wartawan usai rapat paripurna di gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Jum’at (12/4/2013), terkait kabar Presiden SBY yang akan melakukan reshuffle kabinet.
“PKS akan tetap kritis terhadap pemerintah, baik kita berada di dalam ataupun di luar pemerintahan,” ujarnya.
Nurwahid mengibaratkan PKS dan pemerintahan SBY sebagai 2 orang sahabat. Sahabat yang baik, kata Ketua Fraksi PKS DPR RI ini, akan saling mengingatkan sahabatnya yang lain agar tidak melakukan kesalahan. “Sahabat yang baik akan saling mengingatkan. Bukan malah membiarkan jika melihat ada kesalahan sahabatnya,” katanya.
Ditambahkan mantan Ketua MPR ini, pergantian menteri merupakan hak prerogratif presiden SBY. PKS sama sekali tidak mempersoalkan jika menteri-menteri PKS akan diganti. Hanya saja, tandas dia, kementerian yang dipimpin kader-kader PKS memiliki prestasi yang baik. Hali itu bisa dilihat dari penyerapan anggaran yang tinggi.
“Berdasarkan laporan ICW dan KPK tahun 2012, kementerian yang dipimpin PKS, penyerapan anggarannya paling tinggi,” papar dia. (nd/gardo)