MEDAN – Bagi kader Al Washliyah yang akan maju menjadi calon anggota legislatif (Caleg) 2014, diminta untuk memiliki ideologi yang kuat. Termasuk kepentingan organisasi Al Washliyah dan mengambil peranan strategis itu.
Demikian katakan Ketua Dewan Pertimbangan PB. Al Washliyah, DR.H.Maslin Batubara, Kabar Washliyah, Jumat (12/4/2013). Pengusaha dan tokoh nasional, mengingatkan kader Al Washliyah jangan hanya mengejar jabatan sebagai anggota legislatif semata. Tapi, lebih mengutamakan kerja dan pengabdiannya.
“Bagi saya anggota legislatif tak ubahnya pengangguran yang terhormat, bagaimana dengan kerja yang sedikit namun menikmati gaji dan fasilitas yang cukup luar biasa dari negara,” katanya.
Maslim mencontohkan, cukup banyak Kader Al Washliyah priode saat ini yang menjabat anggota legislatif. Tapi tidak berbuat apa-apa untuk Al Washliyah. “Tapi apa yang mereka lakukan demi Al Washliyah? Hanya sedikit sekali peranannya. Padahal jabatan strategis itu, kalaulah benar-benar ingin berbuat untuk ummat dan demi Al Washliyah banyak hal yang dapat di lakukan,” katanya dengan miris.
Maslin mengatakan, bahwa bangsa ini telah dua kali dikhianati oleh para petualang politik. Pertama katanya, hilangnya peran Ulama ketika partai Masumi harus di bubarkan. “Sehingga muncullah petualang-petualang ekonomi, yang di mulai pada tahun 1965. Yang memanfaatkan situasi negara yang bobrok ketika Suharto mengambil alih kepemimpinan,” paparnya.
“Yang kedua adalah ketika terganjalnya Habibie untuk maju menjadi Presiden RI, dengan tidak diterimanya laporan pertanggung jawabannya. Apa yang sangat penting yang perlu di laporkan, sementara beliau jadi presiden hanya satu tahun delapan bulan saja.Dengan di tolaknya pertanggung jawaban tersebut, ini merupakan bentuk pengkhianatan yang luar biasa,” ungkapnya.
Padahal katanya, dunia internasional saja sangat menghargai Habibie, sebagai tokoh yang mampu membawa perubahan. Khusus di negara Jerman, katanya, kursi Habibie belum ada yang mampu menggantikannya. “Kehebatannya dalam memimpin tidak perlu diragukan, sebab selama beliau menjabat presiden tidak terdengar sama sekali kasus korupsi, padahal beliaulah yang memulai keterbukaan informasi,” bebernya.
Untuk itu katanya, silahkan bagi Kader Al Washliyah untuk maju mengambil peran strategis di legislatif. “Sekali lagi saya mengingatkan, harus mempunyai tujuan dan ideologi yang kongkrit, agar tidak hanya mementingkan kepentingan pribadi.Tidak menggubris kehidupan ummat yang semakin hari semakin susah,” tutup anggota MUI Sumut ini. (hendra taher/gardo)