JAKARTA – Ketua Biro Pemberdayaan Perempuan Partai Demokrat Esther RM Mandalawati mengatakan seleksi Calon Legislatif di Indonesia kalah dengan seleksi peserta Indonesian Idol. Sebab, para legislatif yang duduk di parlemen sekarang tidak sedikit yang mengecewakan masyarakat.
“Harusnya partai-partai itu menyeleksi calegnya itu lebih ketat. Masa seleksi caleg kalah sama seleksi Indonesian Idol yang bahkan lebih ketat,” kata Esther dalam acara diskusi bertema ‘Pencegahan Dini Caleg Bermaslah Bagi Parpol, KPU dan Bawaslu’ yang di gagas Komunitas Jurnalis Peduli Pemilu (KJPP) di Kantor KPU, Menteng, Jakarta, Jumat (05/4/2013).
Menurutnya, para parpol harusnya ‘mengkarantina’ kadernya agar dibekali dengan pengetahuan yang cukup mengenai ilmu kepemerintahan. Selain itu ilmu kewarganegaraan dan wawasan nusantara juga tidak kalah penting.
“Disitu juga diatur bagaimana cara berbicara, cara berpakaian khusus wanita yang ingin modis tahu tempatlah,” ujarnya.
Disamping itu, psikotes juga sangat penting bagi parpol yang ingin mengirimkan calegnya ke senayan atau di tingkat kabupaten/kota. “Psikotes, agar parpol bisa melihat bagaimana emosi orang itu stabil atau tidak. Kalau perlu ada tes IQ dan EQ,” imbuhnya.
Dia pun menyayangkan parpol jaman sekarang yang hanya mementingkan calon yang punya uang dan hanya sekedar tenar namun mengesampingkan kualitas. “Selama ini seleksi dikesampingkan, pasti yang diutamakan yang punya duit kalah sama Indonesian Idol,” pungkasnya. (gardo)