JAKARTA – Lembaga Survey Jakarta (LSJ) merilis hasil survei yang menempatkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad menempati urutan pertama Calon Presiden alternatif dengan tingakat elektabilitas 5,2 persen. Posisi Samad diikuti calon lainnya seperti Sri Mulyani Indrawati (3,9 %), Chairul Tandjung (3,6 %), Djoko Suyanto (2,8 %), Rizal Ramli 2,5 (%), Pramono Edie (1,9 %), Irman Gusman (1,4 %), Gita Wirjayan (1,3 %), dan Anis Baswedan (1,1 %).
Kendati demikian, elektabilitas putera daerah asal Makassar itu masih berada dibawah bayang-bayang Menteri Negera BUMN Dahlan Iskan yang memperoleh 17,2 persen, mantan Ketua MK Mahfud MD 13,1 persen, dan pedangdut Rhoma Irama 10,8 persen.
Dalam survei tersebut, LSJ mendefinisikan Capres alternatif adalah tokoh nasional yang secara resmi tidak tergabung dalam sebuah partai politik tertentu.
Menanggapi hal itu, KPK mengapresiasi penilaian masyarakat karena telah memilih Abraham Samad sebagai Calon Presiden alternatif. “Kita apresiasi masyarakat yang memilih Pak Abraham,” kata Juru Bicara KPK, Johan Budi, kepada wartawan melalui pesan singkat, Jakarta, Kamis (28/3/2013).
Mengenai pilihan hati Samad apakah akan maju menjadi Capres atau tidak, Johan Budi mengaku itu diserahkan sepenuhnya kepada yang bersangkutan. “Kami serahkan ke Pak Abraham, karena keputusan ada di Pak Abraham,” kata Johan.
Johan menegaskan bila memang seandainya nanti Samad maju sebagai Capres, sebagai lembaga independent, KPK akan tetap menjalankan fungsi sebagaimana mestinya untuk terus melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi.
“Saya rasa KPK adalah lembaga independen yang tidak tergantung pada satu sosok Pimpinan,” tukasnya. (cp/gardo)