JAKARTA – Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso menyesalkan akan penembakan di LP Cebongan, Sleman. Penyerangan kelompok misterius menyebabkan sendi-sendi demokrasi hancur. Tapi, Priyo juga meminta masyarakat tenang.
“Ini akan merontokkan sendi-sendi hukum dan demokrasi yang sedang kita bangun. Jadi sebagai pimpinan DPR Bidang Polkam saya harap ini peristiwa terakhir. saya serukan semua pihak untuk tidak segera menuding aparat TNI dan khususnya Kopassus. Saya tidak yakin karena selama reformasi TNI dengan ikhlas sepakat kembali ke barak. Itu harus dicatat sebagai hal bersejarah,” kata Priyo di Gedung DPR, Selasa (26/3/2013).
Untuk itu katanya, semua pihak untuk tidak tergesa-gesa dan menghentikan menuduh pihak-pihak tertentu dari militer, seolah-olah mereka ada dibelakangnya. Sebab katanya, sejak bergulirnya reformasi, TNI sudah kembali ke barak.
“Sebaiknya, diserahkan pada mekanisme yang ada. Ini jalur hukum bukan menyangkut masalah pertahanan jadi biar nanti panglima bareng KSAD untuk beri saran,” ujarnya.
Priyo pun berharap, penyerangan ke LP Cebongan, Sleman merupakan peristiwa terakhir yang terjadi di negeri ini. “Ini peristiwa terakhir dan nggak boleh lagi gunakan hukum rimba. Saya juga yakin teroris kecuali mereka yang sudah terlatih. Biarkan pelakunya nanti ditemukan oleh aparat berwenang,” tegasnya.
“Ini juga untuk pembelajaran ke depan tidak boleh kita membiarkan model-model premanisme terjadi sehingga menimbulkan reaksi balik hukum rimba. Negara kita negara hukum jadi biarkan hukum yang berbicar,” katanya. (gardo)