JAKARTA – Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak) Arist Merdeka Sirait berang karena Bupati Rokan Hilir Anas Maamun menolak bertemu dengan dirinya pada hari ini, meski telah menyambangi kantor Anas di kota Bagan Siapi-api, Rokan Hilir, Riau.
“Saya kecewa karena Bupati menolak bertemu dengan kami padahal kami telah secara resmi bersurat. Kami datang kesini untuk mengadukan persoalan anak,” ujar Arist saat dihubungi wartawan, Senin (25/3/2013).
Arist mengatakan, anak-anak menjadi korban konflik yang terjadi di desa Bonai Darussallam Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Konflik ini menurut Arist disebabkan karena kehadiran Perusahaan Swasta PT Andhika Pratama Sawit Lestari mengintimidasi warga dengan petugas keamanan mereka.
Arist menyayangkan sikap Bupati Annas yang menolak menemuinya dan menyuruh Sekretaris Daerah Wan Yasir untuk berbicara dengannya.
“Bupati ini seolah tidak perduli dengan nasib anak-anak dan tidak perdulikan nasib warga yang terpaksa meninggalkan kampungnya karena ketakutan. Ini contoh yang tidak baik,” tandas Arist serius.
Untuk itu Arist mengharapkan agar Pemerintah Daerah dan aparat keamanan masu menyelesaikan persoalan lahan di wilayah itu agar nantinya akan anak-anak tidak lagi jadi korban. (iy/gardo)