JAKARTA – Manajemen pengelolaan Panti Asuhan Al Washliyah masih lemah. Menurut Sekretaris Majelis Amal Sosial Pengurus Besar Aljam`iyatul Washliyah (PB Al Washliyah), Jothan Pasaribu, penyebabnya banyak faktor, antara lain keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dan kelemahan bidang manajemen.
“Sebaiknnya, perhatian pimpinan organisasi ini terhadap keberadaan panti asuhan Al Washliyah harus ditingkatkan. Tidak bisa setengah-setengah dan harus ditangani menyeluruh,” kata Jothan Pasaribu kepada Kabarwashliyah.com, Rabu (20/3/2013).
Menurutnya, Al Washliyah ke depan apabila ingin maju dan berkembangan, tidak boleh melupakan pembinaan dan peningkatan pengelolaan panti asuhan. Sekarang ini, panti asuhan Al Washliyah lebih banyak berada di Kota Medan, Sumatera Utara. Ke depan, keberadaan panti asuhan atau rumah pembinaan anak telantar, jompo dan sebagainya harus dibangun secara merata di tiap-tiap wilayah.
Terpenting lagi, kata Jothan Pasaribu, pengurus Majelis Amal Sosial PB Al Washliyah, dalam waktu dekat akan menyelenggarakan pelatihan manajemen pengelolaan panti asuhan sesuai undang-undang (UU). Dengan demikian, SDM yang dipercaya menangani panti asuhan milik organisasi memperoleh ilmu yang berkaitan dengan bidang tugas dan wewenangnya. (****)