JAKARTA – Menghadapi tahun politik jelang pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang, kader Al-Washliyah harus mengisi dan siap menjadi calon legislatif (Caleg) pada semua partai politik. Tidak hanya sekedar dan siap untuk menjadi Caleg, tapi yang paling utama adalah tetap istiqomah. Selain itu, Al-Washliyah harus senantiasa meningkatkan kualitas dan integritas termasuk meningkatkan wawasan pengetahuan tentang legeslasi.
Hal itu dikatakan Sekretrais Majlis Kader Pengurus Besar Al Jamiyatul Washliyah (PB Al-Washliyah), Hendra Gunawan Taher, kepada Kabar Washliyah di kantor PB Al-Washliyah Jl. Jenderal Ahmad Yani No 41 Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2013).
“Diharapkan kader Al-Washliyah bisa menjadi contoh dan menjadi panutan bagi anggota parlemen lainnya, juga menjadi suri tauladan bagi masyarakat. Bahkan kader Al-Washliyah harus menjadi pelopor dalam membangun akhlak dan rasa kebangsaan dimanapun dirinya berada,” kata Hendra Gunawan Taher.
Banyaknya anggota eksekutif, legislatif dan Yudikatif yang ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka dan telah divonis Pengadian Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) merupakan bukti nyata begitu buruknya mental dan akhlak penyelenggara negara.
“Dalam kondisi seperi inilah kader Al-Washliyah harus mampu menjadi pelopor dalam hal akhlak. Dengan mengisi peluang Caleg dalam berbagai tingkatan dan partai politik, maka kedepannya diharapkan akhlak politisi negeri ini bisa berubah dan menjadi baik,” paparnya.
Hendra Gunawan Taher mengatakan, masyarakat sudah muak dengan kata DPR. Sebab, banyak kasus korupsi, skandal mesum, tingkat kehadiran rendah, tidur saat sidang paripurna, jalan-jalan ke luar negeri, menuntut fasilitas. Dan banyak lagi membuat hati rakyat terluka.
Untuk itu kata Taher, kader Al-Washliyah harus mampu mendongkrak nama DPR, kelak jika menjadi anggota legislatif. “Insya Allah kader Al-Washliyah mempunyai mental, akhlak dan rasa kebangsaan yang baik. Sebab, telah didik menjadi kader yang baik,” paparnya.
Meski begitu, jika ada kader Al-Washliyah menjadi anggota DPR, DPRD I dan DPRD II serta Dewan Perwakilan Daerah (DPD) bermental bobrok, koruptor dan tidak memiliki akhlak yang baik, Al-Washliyah rela dan ikhlas kadernya dipecat dari jabatan yang diamanahkan rakyat kepadanya.
“Itu itu, saya imbau kepada semua kader Al-Washliyah untuk menjaga akhlaknya. Menjadi pemersatu bangsa dan tidak mementingkan dirinya sendiri, golongan dan keluarganya,” imbau Taher. (Moeslim Saimen/gardo)