BEKASI – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Bekas, Chairuman J Putro membantah kalau Edy, selaku pemilik gudang pembuatan alat furniture yang berada dikawasan Kampung Babakan RT/002 RW/003 Jalan Laimun, Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, yang di grebek oleh Densus 88 sekitar pukul 06.00 WIB Jum’at (15/3) adalah anggota kader PKS Kota Bekasi.
“Sistem kader PKS terdata secara defenitif dan tidak dikenal yang namanya Edy Novian. Ideologi PKS adalah ideologi konstruktif dan moderat, sehingga mudah dikenali dari cara berfikir yang rasional dan ramah dalam berinteraksi,” ungkap Chairuman, yang juga anggota DPRD Kota Bekasi.
Ia menambahkan, pemikiran yang radikal dan deskontrukif yang dikenal bagi pelaku teroris tidaklah menggambarkan sama sekali karakter kader PKS. “Perlunya peningkatan sistem kewaspadaan masyarakat untuk melaporkan setiap penghuni kontrakan ke RT/RW terdekat (setempat – red) agar dari awal bisa dideteksi pelaku-pelaku teroris yang justru meresahkan warga,” pungkas Chairuman.
Pasca gudangnya digrebek, Edy selakuk pemilik gudang yang berperawakan agak gemuk, posturnya pendek, berjanggut, dan celana menggantung, sempat dibawa ke lokasi bersama dua pekerjanya yang ditangkap oleh anggota Densus 88.
Gudang itu diketahui milik Edy, yang menurut warga sekitar adalah kader PKS. Saat Pilkada Kota Bekasi dan Pilgub Jawa Barat, Edy menjadi koordinator konsumsi untuk saksi dari PKS di tiap-tiap TPS di Bekasi.(DHI/gardo)