JAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Al Washliyah (PP GPA), Wizdan Fauran Lubis, mempertanyakan dukungan Washliyah bersama 13 Ormas Islam kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga akhir jabatan 2014 mendatang.
“Saya selaku kader muda Al Washliyah mempertanyakan untung ruginya kita (Al Washliyah) mendukung SBY,” tegas Wizdan di Jakarta, Jumat (15/3/2013) malam, menanggapi dukungan Washliyah beserta 13 Ormas Islam kepada SBY.
Cucu HM Arsyad Thalib Lubis, pendiri Organisasi Al Washliyah, ini mendesak pimpinan Al Washliyah menarik dukungan kepada SBY. “Di negara ini kalau Ormas itu kalem-kalem saja tidak akan diperhatikan, kalau melawan pemerintah baru diperhatikan,” katanya kesal.
Wizdan berpendapat akan lebih menguntungkan apabila Washliyah menarik dukungan. Karena Washliyah, menurut Wizdan, ada atau tidak perhatian pemerintah, sama saja. Tidak akan memberi nilai tambah kepada organisasi.
“Dan yang sangat saya sayangkan kenapa pemerintah hanya memperhatikan dua Ormas Islam dan pemerintah sangat berlebihan kepada keduanya seakan-akan negara ini hanya milik mereka. Hal ini sebenarnya tidak bisa dibiarkan karena dapat melahirkan gejolak sosial di negara ini, ” jelas Wizdan tanpa menyebut nama dua ormas tersebut.
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Aqil Siradj selaku Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) bersama pimpinan 13 Ormas Islam bertemu Presiden SBY di Kantor Presiden, Kamis (14/3/2013) sore. Usai bertemu, Aqil Siradj menjelaskan NU bersama pimpinan 13 Ormas Islam mendukung SBY hingga akhir jabatan 2014 mendatang, asal SBY tidak melakukan pelanggaran konstitusi.
Ketua PB Al Washliyah Bidang Sosial H.Aris Banadji turut dalam pertemuan dengan SBY. Sementara penasehat LPOI itu dijabat oleh Dr.H.Yusnar Yusuf MS, yang juga Ketua Umum PB Al Washliyah. (****)